HeadlinePariwisata
Trending

Helmy Faishal : Kita Perlu Kesadaran Kolektif Majukan Pariwisata Lombok

LOMBOK TENGAH, QOLAMA.COM | Tidak hanya pemerintah, masyarakat juga perlu kesadaran kolektif untuk memajukan pariwisata Lombok. Sebagai pelaku waata, masyarakat bisa secara bersama-sama membuat konten yang menceritakan kebaikan bagi destinasi wisata masing-masing. Demikian disampaikan Helmy Faisal Zaini Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PKB Dapil NTB saat berbicara di acara Sosialisasi Digital Destinasi Di Desa Wisata Bilebante Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah Selasa 24 April 2018

“Yang sederhana-sederhana saja, ambil foto atau video yang bagus lalu bikin caption yang menarik, posting selesai. Apalagi jika anda tambahkna sebuah hastag” Anjurnya.

Bagaimana dengan yang belum bisa membuat konten? HFZ menyarankan, lakukan retweet atau repost, like dan komentari postingan yang dimiliki admin desa wisata atau pemerintah.

“Jika kita like, maka para follower kita semua akan mendapatkan status kita itu di halaman explore atau kronologinya. Ini artinya satu like atau satu coment akan sama bernilainya dengan satu konten postingan tentang informasi yang sama” terangnya.

Fokus ke Satu Destinasi dalam Lima Tahun

HFZ mengusulkan, pemerintah perlu juga memfokuskan garapan wisatanya ke satu daerah yang akan digarap dan dikembangkan. Dalam satu tahun, pemerintah cukup menargetkan 5 destinasi wisata saja.

“Dalam 5 tahun kepemimpinan nasional, pemerintah bisa targetkan 5 destinasi, misalnya, tahun pertama Visit To Lombok, tahun kedua Visite to Nias, tahun ketiga Visit To Ambondan seterusnya”.

Kenapa ini perlu dilakukan? Karena focus pengembangan akan menyelesaikan persoalan pariwisata dari hulu hingga hilirnya, penguatan stakeholdernya, pembangunan sarana dan prasarananya. Hal tersebut, bisa direncanakan oleh pemerintah dengan baik.

“Jika ini dilakukan, maka destinasi-destinasi baru akan berhasil dibangun dan di berdayakan, akhirnya, pariwisata tidak tidak itu-itu saja” Ungkapnya.

Selengkapnya
Cek juga
Close
Back to top button