MATARAM – QOLAMA.COM | Data Badan Pusat Statiatik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat, sampai bulan Agustus 2019, angka pengangguran secara absolut mengalami peningkatan sebanyak 1,26 ribu orang, dari total keseluruhan sebanyak 84,52 ribu orang, dibandingkan bulan Agustus 2018.
“Secara absolut, kalau dibandingkan dengan Agustus 2018, angka pengangguran pada Agustus 2019 meningkat 1,26 ribu orang dari total keseluruhan sebanyak 84,52 ribu orang” kata Kepala Bidang Statistik Sosial, Arrief Chandra Setiawan di Mataram, Selasa (5/11/2019).
Meski demikian, kenaikan pengangguran jauh lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan jumlah penduduk yang bekerja sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun sebesar 0,3 persen dari 3,72 persen pada agustus 2018 menjadi 3,42 persen pada Agustus 2019.
Berbagai kebijakan pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya cukup berhasil menekan tingkat pengangguran, seperti penciptaan lapangan pekerjaan dan pelatihan kerja yang mendukung sektor pariwisata dan industri kreatif harus terus dilanjutkan.
TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding perdesaan. TPT di perkotaan dan perdesaan menunjukkan trend yang menurun. Pada Agustus 2019, TPT di perkotaan sebesar 4,05 persen sedangkan TPT di perdesaan 2,84 persen.
“Dibandingkan setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran di perkotaan dan perdesaan masing-masing sebesar 0,20 persen poin dan 0,40 persen” katanya
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statiatik l Gusti Lanang Putra menambahkan,
dilihat dari tingkat pendidikan, pada Agustus 2019, TPT untuk penduduk dengan pendidikan tertinggi SMK paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 9,63 persen, kemudian Diploma I/II/III sebesar 6,66 persen, diikuti Sekolah Menengah Umum sebesar 6,07 persen.
Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, hal tersebut terlihat dari rendahnya TPT SMP ke bawah. Jumlah Angkatan Kerja NTB pada Agustus 2019 sebanyak 2.471,55 ribu orang, meningkat sebanyak 234,17 ribu orang dibanding Agustus 2018. Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran.
Penduduk yang bekerja pada Agustus 2019 sebanyak 2.387,04 ribu orang, bertambah 232,92 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu.
Berdasarkan jenis kelamin, secara umum terlihat bahwa TPAK laki-laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Pada Agustus 2019, TPAK laki-laki sebesar 82,09 persen sementara TPAK perempuan hanya 56,46 persen.
Jika dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, TPAK laki-laki mengalami peningkatan sebesar 3,26 persen poin dan TPAK perempuan meningkat sebesar 2,21 persen poin.
“Kondisi ketenagakerjaan baik menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada” katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan, jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja.
Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2019, penduduk NTB paling banyak bekerja pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu sebanyak 30,47 persen, disusul oleh lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil sebanyak 19,98 persen dan Industri Pengolahan 13,27 persen.