MATARAM – QOLAMA.COM | Keberadaan aplikasi layanan publik dimiliki Provinsi Nusa Tenggara Barat, seperti NTB Care, Satu Data, perlu didisain lebih creatif, agar bisa lebih banyak dikunjungi dan digunakan masyarakat melakukan pengaduan.
“Desk Layanan NTB Care dan Satu Data NTB sudah bagus, tapi harus dibuatkan secara detail dan lengkap serta semenarik mungkin agar publik bisa lebih mudah dan tertarik untuk bisa mengakses” kata Direktur Aparatur Negara Bappenas RI,
Prahesti Pandawangi, Senin 29 Maret 2021.
Dijelaskan, kunjungan ke NTB, untuk melihat langsung sejauh mana persiapan Pemrov NTB dan Kabupaten Sumbawa Barat mengikuti program OGP.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, mengaku bahwa NTB berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang lebih baik dan pengelolaan pemerintahan yang lebih efektif dan efisien.
“Intinya bagaimana memajukan OGP di tingkat lokal dan mentransformasi cara pemerintahan melayani warganya,” ungkap Gede.
Salah satu bentuknya adalah melalui kanal informasi dengan platform digital. Tentunya yang dapat memberikan hak akses langsung agar mudah dilihat publik.
NTB Care dan NTB Satu Data memuat data dan pengaduan masyarakat NTB, disamping informasi lain.
Usai kegiatan, tim Bappenas melanjutkan kunjungan ke desa Barabali Lombok Tengah, untuk melihat layanan keterbukaan informasi pada Desa Benderang Informasi Publik dan Revitalisasi Posyandu Keluarga.
Kegiatan ini merupakan rangkian dari kunjungan Tim Bappenas, Kemendagri RI dan sejumlah lembaga untuk memperkuat penerapan program OGP di ProvinsiNTB