HeadlineIqro'
Trending

Berajah Sesenggak Sasak

RADEN GURANTANG

“Kelembang Tokol”

KELEMBANG, dalam bahasa Indonesia artinya kira-kira bangun kesiangan. Seseorang yang tidur di malam hari, kemudian baru bangun dari tidur setelah terbit matahari.
Sedangkan kata TOKOL yang juga bahasa sasak, artinya duduk. Yakni aktifitas seseorang dalam keadaan duduk.

KELEMBANG dan TOKOL, dua kata yang saling bertolak belakang. Ketika digangung punya arti sendiri. Diistilahkan Sesenggak, dalam bahasa SASAK. Atau Peribahasa dalam bahasa Indonesia. Secara harfiah, KELEMBANG TOKOL berarti, seseorang yang sedang beraktifitas duduk dalam keadaan sadar (tidak tidur), tetapi justru anehnya bangun kesiangan.

Ini hanya perumpamaan terhadap orang yang dalam keadaan sadar, mengatakan sesuatu atau bersikap terhadap sesuatu, padahal sesuatu yang dikatakan atau sikap yang ditunjukkan tersebut, justru bertentangan sendiri dengan apa apa yang dikatakan atau sikap orang tersebut.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Peribahasa bermakna kata kiasan yang mengandung makna tersembunyi. Pribahasa juga merupakan ungkapan yang terbuat dari kalimat ringkas dan padat, yang berisikan perbandingan, perumpamaan, sindiran, dan nasehat.

Contoh bagaimana menggunakan sesenggak ini, sangat pas ketika membaca fenomena di media sosial beberapa hari terakhir. Yakni Ketika Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat tegas menentang aktifitas DPRD NTB yang melakukan kunjungan ke luar negeri. Bahkan, aktifitas ini hanya sebagai jalan-jalan wisata ke luar negeri. Dan hanya bisa menunjukkan foto selfie. Hampir semua media lokal memuat pernyataan Anggota DPR RI ini, dan disebar di berbagai WA Group.

Namun, saat mengkritisi aktifitas Anggota DPRD NTB. Justru kader-kader PDI Perjuangan yang duduk di kursi DPRD NTB yang terdepan ikut dalam Kunker ini. Bahkan para kader banteng moncong putih ini, yang justru terlihat dibarisan depan saat sesi selfie di bandara, maupun lokasi kunjungan yang di tuju di luar negeri.

Itulah kenapa, sesenggak KELEMBANG TOKOL ini sangat pas sebagai contoh. Rachmat sebagi ketua Partai, justru disaat berteriak di media, justru anak buahnya tidak lebih dahulu dilarang ikut duluan. Padahal, sudah jadi rahasia umum, kalau Rachmat sudah bertitah, misalnya menyuruh datang rapat. Kalau tidak ada kapal, anak buahnya akan berenang demi mengikuti titah tersebut. Hehehehe

Disaat memprotes anggota DPRD selfie dan hanya jalan-jalan dan mempertanyakan hasil kunjungan dan dokumen kerjasama DPRD NTB. Justru juga Rachmat tidak duluan nanya ke anggotanya. Apa hasilnya ke luar negeri. Tetapi tidak, Rachmat justru teriak duluan ke orang lain… arak-arak doang batur, ye aran KELEMBANG TOKOL iku.

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button