Branding ZAMLIA Gagal Lagi! Masyarakat Tetap Menolak
PRAYA, QOLAMA.COM | Upaya Dinas Pariwisata Provinsi NTB untuk kembali mencoba mengeksekusi penambahan perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Zainudin Abdul Majid Lombok Internasional Airport (ZAMLIA), Kembali gagal pada Rabu, (16/12/2020).
Kabar tentang akan adanya petugas yang akan datang mengeksekusi nama bandara tersebut tercium masyarakat sehingga mereka berencana melakukan demonstrasi dan akan menolak lagi kebijakan Pemrov NTB yang dinilai sepihak tersebut.
Paur Humas Polres Loteng Aipda Ahmad Taufik saat dikonfirmasi membenarkan soal rencana eksekusi BIL menjadi ZAMLIA itu pada Rabu, (16/12/2020). Hanya saja kata Taufik, rencana tersebut ditunda.
“Ya, ditunda” Jawabnya singkat.
Aipda Taufik tidak menjelaskan kenapa eksekusi BIL ke ZAMLIA itu gagal dilakukan. Namun dari sejumlah Group Whatsapp beredar. Sejumlah kelompok Massa sudah berencana akan menggelar aksi besar-besaran di Bandara yang dulu sering dijuluk Bandara Tanak Awu ini.
“Ya kami tolak dengan tegas, kalau betul ada eksekusi hari ini, kami bersama 500-an jama’ah siap turun menolak” Ujar TGH. Tamim Khairi pimpinan Pondok Pesantren saat dikonfirmasi Qolama via Whatsaap, Rabu, (16/12/2020) di Praya.
TGH. Tamim menyatakan, penolakan masyarakat Lombok Tengah atas perubahan nama bandara tersebut sudah disuarakan sejak lama tapi sepertinya pemprov sengaja tutup telinga dan tidak mau tau dan terkesan memaksakan kehendak.
Baca Juga :
Warga Tanak Awu : BIL Harga Mati, Pemprov Jangan Bikin Gaduh Lagi
Gubernur NTB; Eksekusi Perubahan Nama Bandara Butuh Proses Politik.
Tetap BIL, Kemenhub Diminta Batalkan Perubahan Nama Bandara
Padahal kata Putra Almagfurlah TGH. Khairi Adnan ini, penolakan masyarakat jelas karena Pemprov NTB bertindak sendiri tanpa melibatkan masyarakat Lombok Tengah khususnya Pemerintah Kabupaten, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, tokoh adat dan masyarakat Lingkar bandara dalam proses perubahan nama tersebut.
“Melibatkan masyarakat wabilkhusus Pemerintah Kabupaten dimana bandara itu berdiri seharusnya dilakukan dengan baik-baik. Itu sudah diatur begitu, tidak boleh Pemrov NTB bertindak seenaknya sendiri”. Ungkapnya.
Selain TGH. Tamim, sejumlah tokoh lain yang dikonfirmasi Qolama menjawab hal yang sama. Pimpinan Ponpes Darul Atqia Peringgarata TGH. Supardi Ramli menyatakan, jika Pemprov NTB masih ngotot merubah nama bandara, ia juga akan mengajak jama’ahnya ke BIL dan menyuarakan penolakan ini.
Menurutnya, persoalan perubahan nama bandara ini telah memancing emosi masyarakat yang berpotensi menyebabkan konflik. Karena itu, ia meminta Pemprov NTB mengurungkan niatnya dan menetapkan nama BIL sebagai ikon bandara yang menjadi pintu masuk utama Provinsi NTB itu.
“Kenapa harus diutak-atik lagi? nama itu sudah sangat pas karena mampu merepresentasikan seluruh masyarakat di Lombok, nama BIL itu menjadi nama kebanggaan kita Bersama bukan kebanggaan satu kelompok saja” Tegasnya.
Ia menambahkan, bahkan sejumlah tokoh hari ini sedang melakukan konsolidasi dan akan menggelar pertemuan untuk menyikapi persoalan ini.
“Saya mendengar, tokoh-tokoh akan segera kumpul tapi tempatnya belum ditentukan. Karena dikhawatirkan, kalo Pemprov NTB tetap ngotot, ini akan membuat Lombok Tengah gaduh lagi. Dan ini tidak kita inginkan” Jelasnya.
Baca Juga :
Yang Berani Eksekusi Nama Bandara Melanggar Hukum
Bandara dan Representasi Masyarakat Sasak
Daripada Urus Bandara, Gubernur NTB Diminta Fokus Tuntaskan Kemiskinan.
Sampai berita ini ditulis, Qolama belum mendapatkan konfirmasi dari Pemprov NTB. Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh. Faozal saat dihubungi via Whatsaap tidak memberikan jawaban apapun. []