“Burung” Mardut Yang bikin Sial
Salah satu kegemaran Abu Mardut adalah memelihara burung. Kegemaran ini membuatnya kurang perhatian pada keluarga. Gara-gara ini, sang istri kerap marah-marah karena Abu Mardut lebih sayang burungnya daripada istrinya.
Suatu pagi Abu Mardut ribut karena burungnya dicuri orang. Abu Mardut kecewa berat hingga akhirnya ia putuskan melaporkan kasus ini ke kantor desa.
Tiba di kantor Desa, Abu Mardut mendapati aula penuh warga yang sedang mengikuti pengarahan terkait kondisi keamanan desa.
Pak Kadespun memberi kesempatan pada Abu Mardut untuk menyampaikan keluhannya. Dalam kondisi grogi, Abu Mardut menyampaikan keluhannya tapi penuh dengan kesalahan dalam memilih kata-kata.
“Maaf bapak-Bapak siapa yang punya burung?” kata Mardut gugup, akibatnya, seluruh laki-laki yang ada di ruangan itu berdiri.
Menyadari kata-kata yang diucapkannya salah, Abu Mardut buru buru memperbaiki pertanyaannya.”Bukan itu maksud saya? Maksud saya adalah, siapa yang pernah melihat burung?” Sekarang, giliran seluruh wanita di ruangan itu berdiri.
“Wah…gawat ini…” Pikir Abu Mardut.
“Maksud saya siapa yang pernah lihat burung bukan miliknya?” tanya Mardut makin gugup, dan hasilnya, separuh wanita yang hadir diruangan itupun berdiri.
Muka Abu Mardut semakin bingung, ”Maaf sekali lagi, bukan ke arah situ pertanyaan saya, maksud saya adalah, siapa yang pernah melihat burung saya?” Kata Abu Mardut. Karuan saja, lima orang wanita muda serta-merta berdiri.
Abu Mardut tiba-tiba merasakan kepalanya pening. Serasa ada benda tumpul mendarat di kepalanya. Rupanya, Abu Mardut tidak sadar jika dibelakangnya, istrinya mehantamkan kaki kursi ke tepat di batok kepalanya.