FeaturesHeadlinePendidikan

Catat ini! Lima Kesalahpahaman Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Jakarta, Qolama.com | Kurikulum Merdeka adalah salah satu terobosan Menteri Nadiem dalam mewujudkan pendidikan dengan konten yang lebih optimal yang bertujuan agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi pembelajaran.

Dengan Kurikulum Merdeka, maka salah satu dampak yang akan dihasilkannya adalah, guru dapat memiliki keleluasaan dalam memilah dan memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Namun demikian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan, masih terdapat kesalahpahaman ditengah masyarakat terkait implementasi Kurikulum Merdeka ini.

Dikutip dari Instagram resmi Direktorat SMP Kemendikbudristek @ditsmp.kemdikbud, Rabu (3/8), berikut ini 5 hal yang disalahpahami oleh masyarakat terkait implementasi Kurikulum Merdeka.

1. Ganti Kurikulum Adalah Tujuan
Menurut Kemendikbud.B anyak yang menganggap mengganti kurikulum merupakan sebuah tujuan. Padahal yang ditekankan dalam hal ini adalah bagaimana melihat Kurikulum Merdeka sebagai alat untuk mencapai tujuan pemulihan pembelajaran.

2. Benar-Salah Absolut soal Penerapan Kurikulum Merdeka.

Banyak yang memiliki persepsi tentang penerapan Kurikulum Merdeka yang benar ataupun salah secara absolut. Padahal, setiap satuan pendidikan mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga Kurikulum Merdeka yang diterapkan sebuah sekolah akan berbeda dengan sekolah lainnya. Karena itu, benar atau salahnya penerapan Kurikulum Merdeka bukan absolut, melainkan kontekstual.

3. Harus Menunggu Pelatihan dari Pusat. 

Banyak yang menganggap implementasi Kurikulum Merdeka harus menunggu pelatihan dari pusat terlebih dulu. Padahal, satuan pendidikan dapat mengambil inisiatif untuk mengembangkan kapasitasnya secara mandiri.

4. Proses Instan. 

Ada anggapan proses belajar mengimplementasikan Kurikulum Merdeka bisa dilakukan secara instan. Menurut Kemendikbud, tidak ada proses belajar yang instan, terlebih lagi untuk hal yang sekompleks penerapan kurikulum baru dalam mengubah cara mengajar di dalam kelas.

5. Hanya Bisa Diimplementasikan di Sekolah Berfasilitas Lengkap.

Implementasi Kurikulum Merdeka tidak hanya berlaku pada sekolah dengan fasilitas lengkap. Sebab, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang fleksibel dan dapat dioperasionalkan sesuai dengan kebutuhan di sekolah mana saja, termasuk sekolah dengan fasilitas minim.[Jhellie]

 

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button