Tak bisa saya bayangkan, ketakutan dan kepanikan seperti apa yang akan kita hadapi dua tiga bulan kedepan.
WAHYU SATRIADI*
Badan Intelejen Negara memprediksi, puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia akan terjadi Juli mendatang dengan perkiraan Pasien hingga 106.287 orang.
Untuk sekarang saja, dengan angka korban yang belum tiga ribuan, kepanikan-kepanikan mengaibatkan sosial-ekonomi kita berantakan. Virus membuat kita semua panik, tak terkecuali pemerintah.
Penyebaran virus Covid-19 yang demikian cepat ini seakan memaksa semua negara menghela nafas dalam-dalam. Upredictable, kasus ini tak pernah dibayangkan akan lebih dahsyat penyebarannya dibanding virus flu burung yang pernah melanda dunia pada tahun 2000-an.
Berdasarkan data yang saya kutip dari Worldometers, hingga pukul 15.00 WIB, 5 April 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di seluruh dunia mencapai angka 1.203.932 pasien. Dari 1,2 juta kasus positif corona tersebut, terdapat 64.787 pasien meninggal dunia. dan 247.301 yang berhasil disembuhkan.
Sebab penyebarannya yang begitu massif, berbagai spekulasi dan opini muncul. Ada yang mengatakan, Virus ini senjata biologis Cina yang mengalami kebocoran. Ada juga yang mengatakan virus ini buatan Amerika dan Israel yang sengaja dilepas di Wuhan China untuk mengancurkan negeri tirai bambu itu.
Entah benar atau salah, nyata-nya, ekonomi China hari ini lumpuh dan membunuh tidak kurang dari 3.333 rakyatnya dalam beberapa pekan saja. Begitupun Amerika yang disebut-sebut sebagai pembuat virus, nyatanya angka rakyatnya yang terpapar mencapai 312.237 kasus positif dan 8.503 jiwa meninggal dunia. Lebih tragis lagi Italia. Di negeri pizza itu, 700-an nyawa hilang dalam sehari, hingga hari ini, 14.000 rakyatnya dinyatakan meninggal dunia sejak virus itu masuk di Italia. Fantastico!.
Sialnya, ditengah kepanikan semua negara atas penyebaran pandemi ini, ada saja sekelompok orang yang mengaitkan wabah ini dengan azab. Dikatakan mereka, ini adzab untuk Cina karena negeri itu negeri komunis. Sebuah kesimpulan fatalistik dari orang-orang yang Isi kepalanya selalu mengaitkan segala macam kejadian buruk sebagai Adzab. Mereka tidak tahu, diluar adzab ada ujian .
Lalu bagaimana dengan kita Indonesia?. Meski pergerakannya tidak sedahsyat Italia, Spanyol, Inggris, Prancis atau Amerika, angka pasien Covid-19 di Indonesia semakin hari semakin mengkhawatirkan.
Situasi politik, sosial dan ekonomi kita terganggu. Tercatat, sejak Corona pertama kali masuk Indonesia, sudah mengakibatkan 2,273 pasien positif, dan 198 pasien meninggal dunia.
Jika mengikut prediksi BIN dimana puncak pandemik Corona ini akan terjadi pada bulan Juli mendatang, maka kita sesungguhnya dalam bayang-bayang kekhawatiran. Potensinya, 106.287 nyawa akan hilang jika pemerintah tidak sigap memangkas penyebarannya.
Berbagai upaya pemerintah Jokowi mulai dari Social Distancing hingga karantina wilayah patut diapresiasi sebagai langkah yang benar walaupun belum begitu tepat. Upaya ini harus didukung dengan kesungguhan kita sebagai rakyat, itupun jika kita tak ingin bernasib sama seperti Italia dan Amerika. Tentu kita berharap tak sampai demikian. []
*Komunitas Muda #BanggaJadiLoteng