Desa Wisata Perlu Lebih Tonjolkan Keunikan Tradisi dan Budaya.
LOMBOK BARAT – QOLAMA.COM | Dalam upaya mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya desa wisata, tidak cukup hanya dilakukan dengan menonjolkan sisi keindahan semata.
“Keunikan budaya, tradisi dan kearifan lokal yang berlangsung di tengah masyarakat setempat perlu lebih banyak ditonjolkan, guna menarik kunjungan wisatawan” kata Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah di ketika meresmikan Desa Sesaot dan Pakuan menuju desa wisata terbaik, Sabtu 11 Januari 2019.
Desa Sesaot, Desa Pakuan, dan Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat memiliki potensi yang luar biasa. Alam lingkungannya yang luar biasa indah dan subur, ditambah hutannya yang masih perawan, serta tradisi budaya dan nilai-nilai kehidupan masyarakatnyapun unik dan tetap terjaga dengan baik.
Dengan potensi yang luar biasa tersebut terang Rohmi, maka ketiganya layak dikembangkan menjadi desa wisata terkenal dan terbaik. Bahkan layak dipasarkan untuk menarik minat kunjungan wisatawan mancanegara.
“Untuk mengembangkan ketiga desa tersebut sebagai destinasi terbaik, dibutuhkan minimal dua hal yang perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak. Pertama, perlunya kawasan itu dikembangkan melalui tata kelola atau menejemen yang baik, kolaborasi dan sinergisitas dari semua pihak untuk merawat dan mengembangkan potensi yang luar biasa, menjadi desa wisata yang memikat untuk dikunjungi” katanya.
Sinergitas antar Kades, Pokdarwis, tokoh masyarakat dan stakeholder lainnya mampu mengelola segala potensi desa secara profesional, menciptakan dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Sampah dipilah dan dikelola dengan baik sebagai sumber daya yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat”, ujarnya.
Kepala Desa Sesaot, Yuni Hari Seni, mengatakan, Desa Sesaot dan Pakuan merupakan brand karena ketiga desa wisata memiliki potensi alam yang sama. Dalam pengembangannya kedepan, ketiga desa tersebut saling berkolaborasi menjalankan paket wisata bersama.
“Pengembangan desa wisata ini semata-mata untuk membuka peluang masyarakat untuk meningkatkan ekonomi serta membuka lapangan kerja bagi pemuda. Dengan memanfaatkan alam yang kita miliki. Menjual alam yang dikemas dalam wisata desa,” jelasnya.
Untuk penguatan pengelolaan desa wisata tersebut, katanya, pihak desa telah mulai melatih 30 peserta diklat digital marketing yang terdiri dari masing-masing Desa Sesaot, Desa Pakuan, Dan Buwun Sejati. Sehingga ke depannya, mereka akan dilatih untuk meningkatkan pemasaran atau promosi secara lebih luas.
Memanfaatkan semua teknologi informasi yang berkembang, untuk menjual potensi ala desanya. Kalau itu marketing nya kuat, insyaAllah potensi desa wisata akan di kenal seluruh nasional bahkan dunia.