SURABAYA, QOLAMA.COM | Ditengah kegiatan vaksinasi yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur yang diikuti sekitar 98 kiai pada Selasa (23/2), sosok da’i kondang Ustad Abdus Somad (UAS) muncul ditengah-tengah acara.
Dikutip dari NU Online, da’i asal Riau itu hadir di kantor PWNU Jatim di Jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya karena dipanggil Wakil Rais PWNU Jatim, K.H. Agus Ali Masyhuri. Sebab sebelumnya, UAS memang berkeinginan untuk silaturahim, namun saat UAS menemuia Gus Ali dirumahnya kebetulan Gus Ali sedang menghadiri vaksinasi di Kantor PWNU.
UAS langsung diterima di ruangan media center PWNU Jawa Timur. Sebelum pulang, UAS sempat ngalap berkah dengan membuka peci dan meminta Kiai Anwar dan Gus Ali membacakan doa dan meniup ubun-ubunnya (suwuk). UAS mengaku tradisi itu diajarkan almarhumah ibundanya sejak kecil bila bertemu tuan-tuan guru.
“Saya tidak sholih, berharap pada barokah orang-orang sholih,” tutur UAS.
Dalam pertemuan tak terencana itu, Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar menyapa UAS dengan bahasa Arab dan mengenalkannya ke sejumlah kiai yang hadir.
“Pertemuannya sangat cair dan akrab,” Ucap Wakil Ketua PWNU Jatim KH Fahrur Rozi.
Gus Fahrur yang juga Pengasuh Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Malang, Jawa Timur itu menjelaskan, sosok UAS adalah dai potensial yang sudah seharusnya dirangkul oleh kiai-kiai NU.
“Eman saja kalau kemudian tidak bergabung bersama kita,” ungkapnya.
Di Harlah ke-98 NU kali ini, Gus Fahrur berharap dapat merekatkan persaudaraan sesama muslim (ukuhuwah Islamiyah), khususnya mereka yang pernah berkhidmat di NU. Dalam pertemuan tersebut, para Kiai NU Jatim pun mendorong dan mengajak UAS untuk membangun kembali ukhuwah Islamiyah.
“Karena yang kami tahu, UAS pernah menjadi pengurus di Lembaga Bahtsul Masail PWNU Riau. Karenanya tepat kalau diajak bergabung kembali ke NU,” harap Wakil Ketua PWNU Jatim itu.
Beberapa kiai yang turut hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya, K.H. Anwar Manshur (Rais PWNU Jatim), K.H. Agus Ali Masyhuri (Wakil Rais PWNU Jatim), K.H. Abd Matin Djawahir, K.H. Anwar Iskandar, hingga katib K.H. Syafrudin Syarif. Selain itu, terdapat pula jajaran tanfidziyah yakni K.H. Marzuki Mustamar, K.H. Fahrur Rozi, dan H Ma’ruf Syah.[]