Foto Liburan Mending Pakai DSLR atau Kamera Ponsel?
Liburan atau travelling saat ini tak hanya sekadar pelepas penat. Momen liburan pun telah menjadi sebuah gaya hidup, terutama bagi para milenial yang seringnya membagi momen liburan di media sosial.
Lantas, untuk mengabadikan keseruan momen liburan, mana yang lebih efisien digunakan untuk memotret, apakah kamera digital atau cukup dengan ponsel?
Travel blogger sekaligus penggiat media sosial, Putri Anindiya, mengatakan jika memotret dengan smartphone lebih efisien dibanding menggunakan kamera digital atau SLR. “Karena kebanyakan momen travelling adalah momen cepat, dan gak berat juga kalau smartphone”, jelasnya dalam acara Media Workshop: Optimizing Galaxy S9 and S9 Plus for Epic Content, yang dihelat Smasung di Lombok, Selasa (3/3/2018).
Puan, sapaan akrabnya, menambahkan saat beberapa kegiatan liburan yang menantang, seperti naik gunung atau panjat tebing, akan lebih efisien jika menggunakan smartphone dibanding kamera digital. Terlebih saat ini, kamera smartphone telah dilengkapi beberapa fitur profesional, yang memudahkan penggunanya untuk mengatur set-up kamera layaknya DSLR, terutama pencahayaan yang menjadi faktor penting dalam fotografi.
“Kalau di Samsung Galaxy S9, dia punya dual-aperture (bukaan lensa ganda). Kaya tadi misal matahari terik banget, di mode manual bisa diganti dari f/1.5 ke f/2.4, tergantung kondisi cahayanya”, terang Puan. Dual-aperture tergolong fitur anyar di industri smartphone. Sebab, biasanya, kamera smartphone hanya memiliki aperture lensa bersifat fixed, atau tidak bisa diutak-atik. Terlebih bukaan f/1.5 pada duo Samsung Galaxy S9, bisa dikatakan unik karena baru hadir pertama kali di smartphone. Bukaan f/1.5 diatur ketika membidik foto dalam keadaan minim cahaya alias low-light.
Sedangkan bukaan f/2.4 bisa digunakan saat memotret momen normal, dalam artian cukup cahaya. “Pakai f/1.5 kalau kurang terang, kalau terang pakai f/2.4”, imbuh Puan. Baca juga : Hasil Jepretan Kamera Dual Aperture Galaxy S9 Dari smartphone pun, traveller lebih mudah mengunggahnya ke akun media sosialnya, setelah menyunting foto demi menguatkan karakter foto yang ingin dipublikasikan. “Tapi kalau foto alam jangan diubah banyak. karena alam udah indah, kalau banyak diubah sayang banget”, Puan menambahkan.