Gemar Makan Ikan Jadi Salah Satu Solusi Tekan Angka Stunting di NTB.
LOMBOK BARAT – QOLAMA.COM | Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan yang juga Ketua PKK NTB, Provinsi Nusa Tenggara Barat Hj. Niken Saptarini Widyawati, mengatakan, gemar makan ikan, menjadi salah satu solusi menambah asupan gizi bagi anak, guna mencegah dan menekankan angka stunting.
“Ikan itu banyak mengandung protein yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak, karena masyarakat diharapkan bisa banyak mengkonsumsi ikan untuk mencegah stunting di NTB” pinta Niken, Selasa (17/9/2019).
Stunting adalah kondisi dimana orang tidak dapat tumbuh dengan normal. Pentingnya mengonsumsi ikan untuk masyarakat, utamanya anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Acara seperti ini menjadi salah satu wadah untuk menyosialisasikan pentingnya mengonsumsi ikan.
“Acara ini sebagai bentuk kampanye kita dalam peningkatan konsumsi ikan mengingat konsumsi ikan sangat erat kaitannya dengan angka stunting, semakin tinggi angka konsumsi ikan, maka semakin kecil angka stunting di NTB,” kata Niken.
Niken yang juga Ketua TP-PKK NTB mengungkapkan bahwa ikan adalah salah satu komoditi yang memiliki gizi lengkap, namun harganya terjangkau. Hal ini kurang diperhatikan oleh masyarakat.
Ikan adalah salah satu protein yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui serta masyarakat umumnya, saya mengajak masyarakat untuk rajin mengonsumsi ikan agar masyarakat NTB dapat terbebas dari stunting.
“Ayo kita makan ikan setiap hari, karena ikan proteinnya sangat penting untuk kita semua, mudah, murah, serta lengkap gizinya. Kalau kita makan ikan insyaallah kita akan jadi sehat, kuat dan cerdas,” tutupnya.
Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Sumiatun mengungkapkan bahwa Lombok Barat telah berhasil menurunkan angka stunting di beberapa wilayah yang terjangkit yang awalnya stunting berada pada angka 29,8 persen namun, di tahun 2019 ini turun menjadi 25,2 persen.
Untuk lebih maksimal dalam penanganan stunting, Sumiatun menyampaikan bahwa Lombok Barat mengadakan event tahunan lomba masak serba ikan dan hasil masakan ikan tersebut dikonsumsi langsung oleh masyarakat sekitar usai perlombaan.