GP. Ansor Loteng Kutuk Aksi Penusukan Wiranto
PRAYA, QOLAMA.COM | Pengurus Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Lombok Tengah mengutuk keras aksi penusukan yang dilakukan seseorang yang diduga terpapar radikalis kepada Menko Pulhukam Wiranto pada Rabu (9/10) kemarin.
Kepada Qolama.com, Ketua GP. Ansor Lombok Tengah Wahyu Satriadi mengatakan, pemerintah hari ini kembali kecolongan dalam merespon aksi-aksi teror yang dilakukan kelompok-kelompok radikalis ini.
“Kita tau sebelumnya banyak pejabat negara diancam dibunuh, banyak orang tak percaya, sekarang ini buktinya”, Kata Wahyu.
Wahyu menambahkan, dengan kejadian yang dialami Mengko Pulhukam ini,
Pemerintah harusnya segera ambil langkah yang lebih serius untuk menindak tegas orang-orang yang dicurigai terpapar Radikalisme. Sebab katanya, mereka-mereka sangat berbahaya dan menjadi ancaman siapa saja yang berbeda.
Lebih-lebih, jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang, keamanan negara, termasuk keamanan pejabat-pejabat negara harus dipastikan lancar.
“jangan sampai seperti isu yang kita dengar, ada upaya-upaya menggagalkan pelantikan presiden, lha mungkin aksi penusukan Wiranto ini bagian dari itu” tambahnya.
Yang perlu dilakukan saat ini oleh pemerintah menurut Wahyu adalah memastikan semua elemen bangsa tunduk pada Pancasila dan UUD 1945, tidak ada yang boleh mengkampanyekan Khilafah atau ideologi lain yang bertentangan dengan konstitusi kita.
“Jika masih ada yang ngeyel soal dasar negara, jawabannya cuman dua, kembali ke ke pangkuan ibu Pertiwi atau angkat kaki dari negara ini”, tegasnya.
GP. Ansor Lombok Tengah mengajak semua elemen muda dan masyarakat untuk bersatu dan bahu-membahu dalam menjaga negara ini dari rongrongan terorisme dan paham-paham Radikal seperti ini.
“Cukuplah kekerasan dan bom-boman itu menjadi keseharian masyarakat Timur Tengah, Indonesia jangan”, tutupnya.