Iqro'

Gus Imin, Nakhoda Politik Kebangsaan

PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi satu – satunya Partai Islam yang mampu meraih capaian besar, sebagai pemenang empat besar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. 

Berbeda dengan Parpol Islam lain seperti PKS, PAN, PPP dan sejumlah Parpol islam lain, PKB membuktikan diri sebagai Parpol yang mampu mensejajarkan diri dengan Parpol besar lain seperti PDIP, Gerindra dan Golkar.

Tampilnya PKB sebagai Parpol pemenang keempat pada Pemilu 2019 tidak bisa terlepas dari konsep dan gagasan politik yang diusung dan dijalankan PKB, semenjak pertama kali didirikan sang Guru Bangsa, KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur), yaitu politik kebangsaan. Politik rahmatan lil alamin, politik yang inklusif dengan pandangan kebhinekaan yang utuh.

Bukan politik identitas sebagaimana banyak mewarnai perpolitikan nasional selama Pemilu 2019 berlangsung. PKB memilih jalan tengah, sebagai partai yang menjembatani dan merangkul semua kelompok, tanpa membedakan atas dasar identitas, tapi lebih menekankan pada nilai kemanusiaan dan kebangsaan.

Politik kebangsaan, tidak melihat masyarakat berdasarkan perbedaan suku, agama ras dan golongan, tapi lebih ditekankan pada nilai kemanusiaan dan kebangsaan.

Gagasan tersebut terbukti mampu mengantarkan PKB menjadi Parpol bisa dengan mudah diterima masyarakat Indonesia, tidak saja dari kalangan pemilih muslim, tapi juga pemilih non muslim.

Kepemimpinan Gus Imin

Selain menjalankan politik kebangsaan sebagai pondasi dasar partai yang diajarkan Gus Dur, harus diakui kesuksesan dan capaian besar PKB sebagai salah satu Parpol pemenang perhelatan Pemilu 2019 di Indonesia juga tidak bisa terlepas dari sosok Muhaimin Iskandar (Gus Imin) yang menakhodai PKB.

Sebagai tokoh dan politikus muda, berbekal pengalaman selama sekian tahun sebagai anggota DPR RI, Cak Imin mampu membawa PKB menjadi Parpol yang mengalami banyak kemajuan  dan diperhitungkan di kancah perpolitikan nasional, termasuk pada Pilpres 2019.

Bahkan Gus Imin sempat digadang menjadi Cawapres dari Capres Joko Widodo. Itu membuktikan sosok Gus Imin bukan sekedar pemimpin biasa, tapi dengan ketokohan dan kewibawaan dimiliki, mampu menempatkan PKB dengan posisi tawar bergengsi, bukan sekedar Parpol pelengkap koalisi memenuhi persyaratan Presidential threshold.

Sebagai Parpol yang lahir dari rahim NU, dengan basis pemilih jelas, tanpa mengesampingkan kerjan mesin Parpol koalisi lain, termasuk kerja politik relawan, PKB dibawah kepemimpinan Gus Imin termasuk Parpol yang berkontribusi besar bagi pemenangan Paslon Capres Cawapres Jokowi – KH. Ma’ruf Amin, sehingga bisa memenangkan Pilpres 2019.

Sebagai tokoh muda, terobosan dan gagasannya yang brilian mampu membangun Partai Kebangkitan Bangsamenjadi partai milenial yang diperhitungkan dan digandrungi kaum muda.

Berkat kepemipinan Gus Imin pula, perolehan suara dan kursi PKB di parlemen dari daerah hingga nasional mengalami kenaikan cukup signifikan, dengan perolehan 58 kursi.

Capaian besar tersebut sudah pasti akan semakin menjadikan PKB sebagai Parpol bergengsi dan diperhitungkan, dengan kekuatan dimiliki di parlemen, menentukan kebijakan pembangunan dijalankan Presiden dan Wakil Presiden 2019 terpilih selama lima tahun mendatang, termasuk menghadapi Pemilu 2024, PKB tentu akan banyak dilirik sebagai kendaraan politik.

Posisi tawar PKB yang besar di bawah kepemimpinan Gus Imin juga bisa dilihat dari komposisi Kabinet pemerintahan Presiden Jokowi, dimana kader – kader muda PKB menempati jabatan sebagai menteri, membantu presiden menjalankan kebijakan program pembangunan, dari olahraga, masalah tenaga kerja hingga pembangunan desa.

Atas dasar itulah, sangat rasional kemudian, semua ketua, pengurus dan kader PKB, dari tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC), DPC, DPW sampai DPP melalui mukhtamar PKB di Bali pada 20 sampai 22 Agustus 2019, mengukuhkan kembali Gus Imin memimpin PKB periode berikut untuk dipersiapkan sebagai Capres 2024.

Mengingat Pilpres 2024 dipastikan akan berlangsung dinamis dan cair, tidak ada lagi Capres petahana, semua akan menjadi penantang. Lebih menarik, Pilpres mendatang hampir sebagian besar akan diikuti calon pemimpin muda dan Gus Imin termasuk Capres potensial. 

Dengan torehan prestasi dan kepemimpinan visioner membawa PKB sebagai salah satu pemenang Pemilu 2019, Gus Imin layak menjadi pemimpin Indonesia mendatang.

Selain digadang sebagai Capres potensial 2024, Gus Imin layak menjadi ketua MPR RI, karena terbukti telah tuntas mengawal visi kebangsaan, NKRI hargai Mati, dengan terus  mengawal platform keindonesiaan, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Nasionalisme dan UUD 45.

PENULIS :

AKHDIANSYAH, S.HI

Anggota DPRD Propinsi NTB 2019-2024

Adsvertise
Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Cek juga
Close
Back to top button