FeaturesHeadlineLombok TengahSosialTokoh

HL Pathul Bahri Kembali Pimpin Tandfidziyah PCNU Loteng

PRAYA, QOLAMA.COM | HL. Pathul Bahri, S. Ip kembali terpilih secara demokratis sebagai Ketua Tandfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lombok Tengah Periode 2021-2026 pada Ahad, (31/10).

Sebanyak 13 Majelis Wakil Cabang (MWC) NU pemilik suara dalam Konfercab klop memilih Pathul Bahri kembali memimpin PCNU Lombok Tengah.

Hal yang sama terjadi di Jajaran Syuriah, melalui mekanisme Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA), Rois Syuriyah PCNU sebelumnya yakni TGH. Ma’arif Makmun Diranse kembali dipilih sebagai Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Lombok Tengah Periode 2021-2026.

HL Pathul Bahri, S. Ip dalam sambutannya di acara Penutupan Konfercab XII PCNU Lombok Tengah pada, Ahad, (31/10) malam, menyampaikan bahwa menjadi pengurus NU berarti menuntut keikhlasan untuk Berkhidmah secara total di Nahdlatul Ulama dan para tuan guru dan Kiai yang jadi panutan kita.

“Saya sendiri belum bisa menjadi panutan, karena memang banyak hal yang belum mampu kami lakukan. Tanpa plungguh sami jumlah Nahdliyyin di Lombok Tengah tidak akan tetus bertambah seperti yang kita lihat sekarang. Maka saya ucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar badan Otonom dan lajnah yang telah bekerja secara maksimal.”

Sebagai Ketua kata Pathul, ia pasti punya banyak salah sehingga semua keluarga besar NU terutama pengurus agar rajin menegur dan mengingatkan.

“Karena kalo plungguh tidak tegur saya berarti plungguh tidak sayang kepada saya.” Pintanya.

Ditambahkannya, setelah terpilih kembali, maka PR selanjutnya adalah pembentukan pengurus yang nanti akan disusun tim Formatur, setelah ada SK dan disetujui  PBNU baru kita rapat kerja terutama untuk segera menyelesaikan beberapa kerja prioritas seperti pembangunan Kantor PCNU yang baru selesai sekitar 40 Persen,

“Kedepan harus kita segera selesaikan dengan tujuan sebagai peninggalan baik bagi generasi kita yang akan datang”.

Sementara itu, Rois Syuriyah terpilih TGH Marif Makmun Diranse dalam sambutannya menyampaikan, sinergi NU dengan pemerintah dan stakeholder yang lain harus terus di tingkatkan terutama dalam meningkatkan ekonomi pesantren.

Pesantren pesantren yang ada mesti mendapatkan prioritas pembangunan khususnya dalam kemandirian ekonomi sebab, Pesantren ini memiliki peran yang sangat vital untuk menjaga generasi kita dari tantangan global kedepan.

“Pesantren setidaknya memiliki koperasi Untuk pemberdayaan ekonominya, nanti juga bisa bersinergi dengan Baznas dan lembaga-lembaga lain. Begitupun dengan honor para guru” Pungkasnya.[]

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button