Identitas Kultural Generasi Muda Perlu Dikuatkan Menghadapi Revolusi Industri.
MATARAM – QOLAMA.COM | Menghadapi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, khususnya bidang pendidikan di era revolusi Industri, penguatan identitas kultural dan lokal melalui pendidikan menjadi sangat penting guna membentengi generasi muda dari dampak buruk arus globalisasi.
“Menghadapi dan membentengi generasi muda dari arus globalisasi, tidak cukup hanya dengan bekal kecerdasan semata, tapi harus didukung dengan penguatan identitas kultural melalui pendidikan, sebagai jati diri bangsa” kata Anggota DPRD NTB, Akhdiansyah ketika berbicara di acara talk show pendidikan di era revolusi Industri FKIP Universitas Mataram, Senin (25/11/2019).
Menurut pria yang akrab disapa Guru To’i tersebut, Globalisasi dan digitalisasi bisa menjadi pluang dan tantangan. Akan menjadi pluang kalau bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, tapi sebaliknya bisa mendatangkan bencana, kalau tidak bijak dalam pemanfaatan, tegantung bagaimana menggunakannya.
DPRD NTB, baik melalui fungsi penganggaran, legislasi dan pengawasan termasuk memberikan perhatian serius, bagaimana siswa melalui lembaga pendidikan diharapkan tidak hanya sekedar pintar, tapi juga berkarakter.
“Penguatam identitas kultural dan lokal, baik melalui anggaran dan regulasi termasuk menjadi perhatian Kami” katanya.
Termasuk bagaimana mendorong kualitas SDM yang mampu berkompetisi, dengan melakukan penguatan mulai dari ketersediaan infrastruktur, sarana dan prasarana dibutuhkan, kemudian soal akses, bagaimana cara masyarakat bisa mengakses pendidikan dari tingkat SD sampai jenjang perguruan tinggi.
Kalau dari sisi infrastruktur, fasilitas dan akses sudah bagus, baru kemudian bisa bicara mutu dan kualitas, hal tersebut menjadi suatu keniscayaan dalam upayanmeningkatkan kualitas pendidikan
Pemda NTB sendiri memberikan beasiswa kepada anak muda melanjutkan pendidikan ke luar negeri, sebagai bagian dari upaya mendorong dan meningkatkan kualitas pendidikan NTB, tentu tanpa mengabaikan identitas kultural yang sudah berlangsung di tengah masyarakat.
“Tahun anggaran 2020, Pemda NTB mengalokasi anggaran beasiswa mencapai 40 miliar, silahkan masyarakat bisa mengakses, kenapa disampaikan supaya terjadi transparansi, karena ini berasal dari APBD” katanya.