MATARAM – QOLAMA.COM | Program induatrialisasi, berbagai produk dihasilkan masyarakat Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat, termasuk produk hasil pertanian diyakini akan bisa meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur NTB, Zulkiflimansyah usai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) NTB ke 61 di lapangan Bumi Gora, Selasa (17/12/2019).
“Industrialisasi ini bukan konsep yang mewah, tapi sebenarnya kita harus mulai bergerak dari pertanian kepada peningkatan nilai tambah,” jelas Zul.
Ia menilai Provinsi NTB sudah berani melakukan berbagai macam gebrakan, khususnya dalam hal industrialisasi. NTB kini memiliki mesin-mesin pengolah yang diharapkan dapat meningkatkan produktifitas.
Bukan lagi sekedar manggis dan kopi, tapi harus diolah menjadi barang jadi sehingga bisa meningkatkan nilai tambah produk-produk yang ada, misalnya kopi mulai diolah kemudian manggis mulai diolah dan lain sebagainya itu disebut dengan industrialisasi.
Hal sama diungkapkan juga oleh Wakil Gubernur NTB Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah. Ia berharap selain industrialisasi, program-program lain yang merupakan program unggulan juga mampu direalisasikan oleh Pemprov NTB.
“Industrialisasi jalan, zero waste step by step terimplementasi, hutan-hutan tertanami, revitalisasi posyandu jalan, desa wisata maju, kemudian kita punya NTB Satu Data juga,” harapnya.
Sebagai rangkaian HUT NTB, dipamerkan berbagai produk baik pangan, kerajinan hingga pameran tanaman hortikultura ditampilkan pada kegiatan expo tersebut.
Zul dalam kesempatan tersebut mengunjungi stand UKM binaan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, FTA Center Surabaya dan Bank Indonesia NTB.
UKM binaan ini akan melakukan ekspor perdana pada dua produknya yakni ekspor kopi robusta Lombok ke Korea Selatan dan ekspor buah manggis Lombok ke China.
One Comment