LOMBOK TIMUR – QOLAMA.COM | Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj.Sitti Rohmi Djalillah mengatakan, keberadaan posyandu keluarga di NTB sudah mulai mampu dirasakan masyarakat.
“Keberadaan Posyandu Keluarga di setiap dusun dan kelurahan sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, tidak saja sebagai tempat konsultasi kesehatan, juga konsultasi permasalah anak dan keluarga” kara Rohmi.
Seperti biasa, Posyandu keluarga melayani pelayanan kesehatan kepada anak, ibu, remaja, hingga lansia. Masyarakat nampak antusias dengan keberadaan posyandu keluarga tersebut.
Rohmi menyampaikan bahwa, permasalahan yang bisa dideteksi posyandu keluarga tidak hanya soal kesehatan. Melainkan juga menjadi tempat bagi masyarakat untuk berkonsultasi dan mendapatkan edukasi tentang semua hal di masyarakat.
“Kita hajatkan posyandu keluarga menjadi pusat edukasi berbagai kebutuhan masyarakat,” ungkap Rohmi.
Revitalisasi posyandu, lanjut Rohmi, dilakukan agar edukasi tentang dasar-dasar permasalahan masyarakat dapat teratasi. Seperti, edukasi penanganan ibu hamil dan tumbuh kembang anak, edukasi bahaya narkoba kepada milenial, edukasi buruh migran kepada usia produktif, hingga edukasi masalah gizi kepada lansia.
“Kita optimis, dengan Posyandu keluarga, masalah kesehatan, sumber daya manusia hingga lingkungan bisa kita atasi bersama,” tambah Umi Rohmi di hadapan Bupati Lombok Timur yang juga hadir pada kesempatan tersebut.
Ia meminta Posyandu keluarga di Lombok Timur harus tetap diperbanyak. Dengan Posyandu Keluarga, tambah Wagub, seluruh keluhan masyarakat mampu diatasi dari dusun.
“Jika seluruh desa dan dusun sudah terbentuk Posyandu keluarga, kita yakin, Posyandu keluarga tersebut tidak hanya mengatasi masalah kesehatan, tapi mampu meningkatkan IPM,” ungkap wagub.
Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmi berjanji akan menambah jumlah Posyandu keluarga di Lombok Timur. Ia menargetkan, hingga akhir 2020, setengah dari jumlah Posyandu akan direvitalisasi menjadi Posyandu keluarga.
“Jumlah posyandu di Lombok Timur ini ribuan, yang sudah menjadi posyandu keluarga baru 200, kami akan terus perbanyak, mohon bimbingan ibu Wagub,” ujar Sukiman.
Sukiman bercerita, kesadaran masyarkat tentang pentingnya posyandu keluarga sudah mulai terasa, itu semua dibuktikan dengan kepala desa yang datang menyampaikan keinginannya untuk merevitalisasi Posyandu di desa setempat.
“Posyandu keluarga ini sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, Alhamdulillah,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mendana Raya, Suparman, mengaku bangga atas kehadiran Wakil Gubernur dan Bupati Lombok Timur. Terlebih, kehadiran wagub meresmikan secara langsung Posyandu keluarga di desanya.
“Mewakili masyarakat desa Mendana Raya, saya ucapkan terimakasih kepada ibu wagub dan pak bupati yang telah menyempatkan waktu melaunching Posyandu keluarga di desa kami,” ungkap kades.
Posyandu keluarga ini, lanjut Suparman, memudahkan masyarakatnya dalam konsultasi berbagai permasalahan. Ia mengaku, masyarakat sudah sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.
“Dulu masyarakat kami banyak yang memberikan ASI kepada anaknya di pinggir jalan, Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada lagi, itu semua berkat posyandu keluarga,” ungkap kades yang terkenal humoris tersebut.
Suparman meminta, dukungan dari Pemprov NTB serta kabupaten Lombok timur terus ditingkatkan, terutama faktor pendukung suksesnya Posyandu keluarga tersebut.
“Mohon bimbingan dan bantuan dari Pemprov NTB dan Pemkab Lotim,” ungkapnya.
Sementara itu, Murni (65) mengaku senang dengan adanya Posyandu keluarga tersebut. Perempuan yang sudah lanjut usia ini mengucapkan terimakasih kepada pemerintah desa hingga Pemprov NTB.
“Bagus ini, selain mengantar cucu saya, saya juga bisa Posyandu,” ungkapnya