MATARAM – QOLAMA.COM | Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Hj. Sitti Rohmi Djalilah menekankan oentingnya terus menjaga kesetiakawanan Sosial dengan sesama di tengah kehidupan masyarakat, sebagai Modal sosial mencapai kemajuan pembangunan di daerah.
“Mengajak dan mengingatkan pilar pilar kesejahteraan social, masyarakat dan semua komponen, bersungguh-sungguh untuk menanamkan jiwa kesetiakawanan sosial sebagai modal untuk membangun daerah dan NKRI” kata Rohmi ketika menghadiri Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial Nasional (BBKS) , Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) di halam Islamic Center Mataram, Rabu (11/12)2019).
Dikatakan, kesetiakawanan sosial merupakan modal besar dan pilar kuat yang dimiliki masyarakat NTB. Tidak mungkin membangun daerah tanpa kebersamaan, kesetiakawanan, gotong royong dan sinergiritas.
Rohmi mengapresiasi seluruh pilar-pilar Kesos NTB yang selama dinilai banyak membantu program strategis NTB, seperti pembentukan bank sampah, revitalisasi posyandu dan zero waste di desa-desa.
“Dalam menggalakan NTB Zero Waste, pendamping PKH terdepan mempelopori terbentuknya bank sampah bersama masyarakat”, ungkapnya.
Begitu juga revitalisasi posyandu menjadi posyandu keluarga yang menjadi pilar terdepan memproteksi masalahah-masalah kesehatan, sosial dan lingkungan di NTB, PKH memiliki peran penting mendorong dan meyakinkan masyarakat untuk berkunjung ke posyandu.
Pekerjaan rumah yang masih perlu terus disukseskan adalah program Revitalisasi lebih dari 7000 Posyandu menjadi posyandu keluarga, posyandu yang terintegrasi melayani balita, remaja, dewasa, ibu-ibu hingga lansia.
Ia juga mengajak semua pihak, belajar menghadapi bencana. Menurutnya, NTB adalah daerah rawan bencana. Bencana bukan untuk di takuti, namun bagaimana cara kita menghadapinya, ramah dengan bencana.Tagana yang berada hingga desa dan dusun harus maksimal memberikan edukasi dan mitigasi bencana kepada masyarakat di desa-desa di NTB.
“Kita harus belajar menghadapi situasi ketika bencana, tindakan dan langkan yang dilakukan saat terjadi bencana, sehingga harapannya Desa di NTB harus Tangguh Bencana,”
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Rachmat Koesnadi mengingatkan, bahwa manusia lahir untuk saling memberi, menolong dan membantu sesama manusia tanpa ada rasa pamrih. Dalam semua agama mengajarkan tentang esensi manusia sebagai mahluk social untuk saling interaksi dan menolong sesama mahluk hidup.
Rahmat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Pemrov NTB. Ia merasa bangga melihat penggiat kemanusia sejak awal apel perayaan HKSN begitu padu dan kompak. Dengan modal kekompakan tersebut yang diinginkan bersama sehingga pelayanan kepada penerima manfaat social bisa cepat dan tepat.
“Kemensos RI sangat mengapresiasi dan bangga akan tugas saudara, saudari yang begitu mulia dan ihklas dalam memberikan pelayanan kesejahteraan social, khususnya dalam pelayanan korban bencana gempa bumi tahun 2018 yang lalu,” ucapnya.