AgamaHeadlinePendidikan

Kiyai Ma’ruf Amin Ajak Mahasiswa Perangi Radikalisme Mulai Dari Kampus.

MATARAM – QOLAMA.COM | Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. KH. Ma’ruf Amin mengajak mahasiswa untuk secara bersama mencegah dan memerangi faham radikalisme di Indonesia, dengan memulainya dari kampus.

“Memerangi faham Radikalisme menjadi tanggungjawab bersama, termasuk kalangan mahasiswa, dengan memulainya dari lingkungan kampus untuk tidak mudah terpengaruh faham tersebut” kata Ma’ruf Amin ketika mengisi kuliah umum tentang bahaya faham Radikalisme di hadapan ribuan mahasiswa, Universitas Mataram, Rabu 19 Februari 2020.

Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut mengatakan, upaya melawan dan menangkal radikalisme harus dimulai dari upaya menangkal cara berpikir radikal, memutus proses transfer cara berpikir radikal tersebut, baik perorangan maupun kelompok.

Sehingga ia berharap kampus dapat menyampaikan lebih banyak narasi toleransi patriot dan bela negara. Kampus selain sebagai tempat belajar juga sebagai tempat yang tepat membangun karakter anak bangsa.

Dijelaskan, radikalisme merupakan faham yang dianut seseorang seseorang atau kelompok tertentu, dimana dalam mencapai tujuannya menggunakan kekerasan. Pemerintah sepakat menyebutnya dengan Radikal Terorisme.

“Penguatan ideologi dan pilar pilar kebangsaan tetap menjadi perhatian utama pemerintah, termasuk di lingkungan kampus, apalagi dengan kekhawatiran mulai masuknya faham radikalisme dan intoleransi ke lingkungan kampus” katanya.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyahenjelaskan
merubah cara pandang atau merubah mindset cara berpikir merupakan fungsi pendidikan, pengalaman, dan teman berinteraksi. Pemerintah Provinsi NTB dalam salah satu program unggulannya memberikan beasiswa kepada 1000 putra putri terbaik daerah untuk menuntut ilmu di luar negeri.

Pemberian beasiswa ke luar negeri tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah NTB untuk menangkal radikalisme dan intoleransi.

“Kami memberikan 1000 beasiswa ke luar negeri bukan karena NTB kelebihan uang atau karena kualitas pendidikan dalam negeri yang tidak lebih baik dari luar negeri. Ini karena, saat di luar negeri anak-anak tidak lagi menyebut suku mereka, tetapi mereka akan menyebut diri mereka sebagai Bangsa Indonesia. Rasa nasionalisme jadi lebih besar,” tutur Dr. Zul.

Rektor Unram, Prof. H. Lalu Husni, mengatakan, bahwa kuliah umum dengan tema Pencegahan Paham Radikalisme di Kalangan Mahasiswa merupakan tema yang tepat untuk memupuk rasa nasionalisme dan menangkal paham radikalisme di kalangan mahasiswa.

“Tentunya membutuhkan upaya-upaya preventif untuk penanganannya karena sangat berbahaya dan dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” terangnya.

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button