MATARAM – QOLAMA.COM | Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat mengakui kalau kualitas beras yang diberikan kepada Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Mataram kurang baik dan sudah menariknya untuk diganti dengan beras yang kualitasnya baik.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinsos NTB, T. Wismaningsih Drajadiah melalui siaran persnya, Senin 13 April 2020, menyikapi polemik soal keluhan Pertuni Mataram terkait kualitas beras bantuan yang diberikan Dinsos NTB dinilai kurang baik dan berkutu.
“Ada kelalaian pihaknya sehingga sedikitnya 40 paket sembako yang diberikan kepada Pertuni Mataram, kualitas tidak baik. Stok sembako di gudang Dinsos saat ini tersisa stok bantuan bulan Desember 2019, ini seharusnya tidak boleh di distribusikan” katanya.
Dinsos NTB akan menertibkan dan segera menarik bantuan sosial berupa sembako yang tidak berkualitas baik. Bantuan paket sembako ditekankan harus berkualitas baik atau tidak kadaluarsa. Ini sesuai arahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
Pihaknya juga sudah mengecek kembali stok sembako di gudang Dinsos NTB dan memastikan menarik sembako berkualitas kurang baik dan menggantinya dengan paling baik.
“Memang Pertuni meminta bantuan sembako untuk anggotanya. Namun sudah diberitahu, bahwa stok yang ada stok lama, kurang baik. Tapi apapun itu, sembako yang sempat di berikan 31 Maret tersebut, akan ditarik atau diganti”
Wakil Gubernur NTB sebelumnya mengingatkan seluruh jajarannya untuk memperhatikan kualitas bahan pokok atau produk bantuan sosial yang akan diberikan kepada masyarakat dan meminta, agar bantuan makanan atau sembako yang di berikan ke masyarakat harus berkualitas baik dan tidak kadaluarsa.
Sebelumnya, Sembako bantuan Dinsos NTB sempat diberikan petugas gudang bantuan Dinsos NTB ke para anggota Pertuni Mataram. Bantuan 40 paket Sembako tersebut berisi, Gula, Beras, Minyak Goreng dan Mie Instan dan Garam, tapi setelah diterima dan dicek anggota Pertuni bantuan beras diberikan sudah berkutu.