HeadlinePolitik

Kungker Saat Masyarakat Tertimpa Bencana, DPRD NTB Dinilai Tidak Memiliki Hati Nurani.

MATARAM – QOLAMA.COM | Sikap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tetap memaksa melakukan kunjungan kerja (Kungker) ke luar negeri beberapa waktu lalu, hingga menelan anggaran miliaran rupiah, dinilai sebagai bentuk sikap arogan dan tidak memiliki hati nurani.

Pasalnya, Kungker dilakukan disaat masyarakat sedang mengalami penderitaan berat, dan tidur di bawah tenda, pasca dilanda bencana gempa bumi yang meluluh lantakkan rumah warga, termasuk menelan puluhan ribu jiwa, beberapa waktu lalu.

“Mereka sama sekali tidak peka dan memiliki hati nurani, Kungker ke luar negeri yang menghabiskan anggaran besar hingga 3,4 miliar lebih” kata Andi, dari Forum Masyarakat Lombok Utara, ketika melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD NTB, Kamis (29/8/2019).

BACA JUGA :

Ketua DPRD NTB Tantang Koalisi Masyarakat Sipil Segera Mengajukan Gugatan.

Andi menuding, Kunker dilakukan hanya sebatas akal – akalan, tanpa tujuan jelas dan lebih hanya pelesiran anggota DPRD NTB menghabiskan anggaran

Menurutnya, lebih baik anggaran besar tersebut digunakan untuk kepentingan membangun kembali sebagian rumah masyarakat yang sampai saat ini belum menerima bantuan dari pemerintah.

“Masyarakat korban gempa, sampai sekarang masih banyak hidup di tenda, ada 12 ribu warga belum menerima bantua dari pemerintah pusat, tapi DPR justru asik pelesiran ke luar negeri” teriak Andi dengan nada emosi.

Sebagai wakil rakyat, DPR seharusnya lebih peka, bukan justru hanya memperhatikan kepentingan pribadi. Masyarakat KLU merasa terhina dengan kungker DPR sementara masyarakat menderita, sakit hidup di bawah tenda.

BACA JUGA :

KMS Tuding Ada Konspirasi Dibalik Cepatnya Pengesahan RAPBD NTB

Karena itulah, masyarakat menagih dan meminta DPRD melakukan klarifikasi, apakah ada manfaat yg diberikan kepada masyarakat dari kungker ke luar negeri tersebut atau hanya jalan – jalan semata

Terpisah, Ketua DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda menanggapi santai tudingan masyarakat yang melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD. Menurutnya, Kunker dilakukan semua anggota DPR sudah sesuai mekanisme dan prosedur berlaku.

“Kungker itu sudah sesuai mekanisme ditetapkan di APBD, sudah lama, cuma sempat tertunda dan baru dilakukan kemarin. Secara aturan juga tidak ada yang kami langgar, persoalan ada yang setuju dan tidak itu hak mereka” katanya.

Meski demikian, isvie mengaku menapung kritikan masyarakat tersebut sebagai masukan bagi dewan, tapi yang jelas negara telah mengatur , DPR boleh melakukan perjalanan dinas, selama ada anggaran.

Mengenai hasil, besok akan disampaikan melalui rapat paripurna, tapi yang jelas, Kungker dilakukan bukan pelesiran, melainkan masih berkaitan dengan visi misi gubernur NTB bidang pendidikan, tenaga kerja dan pariwisata.

Selengkapnya
Cek juga
Close
Back to top button