Lampu Sein Pesawat Lupa di Matikan
Untuk kali pertama Abu Bongoh naik pesawat. Inilah pengalaman pertamanya menggunakan sarana transportasi ‘Burung Besi’ itu. Ia membayangkan betapa indahnya melihat daratan dari udara. Segala persiapan sudah dilakukan mulai dari tiket hingga koper berisi pakaian untuk keperluan sepekan.
Tiba di bandara, ia tak hentinya berdecak kagum. Semua layanan menggunakan teknologi digital. Jadwal kedatangan dan keberangkatan dari berbagai maskapai terpasang disetiap pilar bandara. Belum lagi iklan promo berbagai produk tampil bergantian menggunakan screen digital berukuran besar.
Usai mengurus dokumen keberangkatan, tibalah ia didalam pesawat. Pramugari cantik mempersilahkan Abu Bongoh duduk dekat jendela.
“Kalau Bapak ada keperluan, tolong tekan tombol diatas ini ya.” Katanya Pramugari dengan hembusan aroma ketiaknya yang harum mewangi.
Pesawatpun mulai bergerak. Abu Bongoh tak berkedip melihat ujung sayap pesawat. Ia ingin mengamati setiap detik pergerakan pesawat sebagai bahan bertutur jika tiba dirumah nanti.
Ketika pesawat akan lepas landas, Abu Bongoh melihat kabut tebal dan terus naik. Pilot pesawat membiarkan lampu jelajahnya tetap menyala. Abu Bongoh tet=rus memandangi lampu itu berkedip-kedip. Melihat itu, Abu Bongoh lantas menekan tombol diatas korsinya seperti dipesan pramugari.
“Ada yang bisa saya bantu pak?” Tanya Pramugari sambil mendekatkan kepalanya dihadapan Abu Bongoh.
“Maaf Nona, tolong beritahu Pilot, dia lupa mematikan lampu sein yang sebelah kanan.” Kata Abu Bongoh percaya diri.[]