AgamaFeaturesHeadlineLiputan KhususNasionalTokoh

Lebih 5 Ribu Kader Penggerak Nahdlatul Ulama Tumpah Ruwah di Mandalika

“Selama ini kita kan hanya bisa beli sepeda motor, bus atau paling banter ambulance, Nah sekarang kita sudah bisa beli pesawat terbang.” Tandas Kiai yang berjuluk “Bengkelnya NU” ini.

Praya, Qolama.com | Area parkir selatan Masjid Nurul Bilad Kute Mandalika malam itu ramai nian. Mobil, motor silih berdatangan menurunkan penumpang. Padahal jam sudah menunjuk pukul 02.00 dinihari.

Malam tanggal 5 Desember 2021 itu masjid Nurul Bilad tak seperti biasanya. Ruang utamanya yang biasanya terkunci, malam ini terbuka lebar-lebar. Sejumlah orang yang turun mobil langsung naik tangga menuju ruang utama masjid menaruh barang-barang dan peralatan, lalu beristirahat disana.

Bendera Raksasa diusung peserta Silatda, Ahad (5/12/2021)

“Kita akan silaturrahim bersama 5 ribu Kader Penggerak Nahdlatul Ulama besok di pantai sana” Kata seorang bernama Ori Kangkung yang mengaku berangkat dari Aikmel, Lombok Timur.

Ori tidak sendiri dari Lombok Timur. Ia Bersama rombongan datang dengan mengendarai dua mobil Pick Up dan satu mobil minibus.

“Kita ada 130 Orang” Kata Ori.

Peserta PKPNU sudah mulai kumpul sejak jam 06.30 Wita di Pantai Kuta Mandalika, Ahad, (5/12/2021)

Tidak hanya Ori, sekitar seribu kader KPNU lainnya malam itu juga sudah sampai di Masjid Nurul Bilad. Mereka berasal dari Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Utara dan juga dari Lombok Tengah sendiri, Mereka akan mengikuti Silaturrahim Daerah (Silatda) dan Apel Akbar 5000 Kader PKPNU se Nusa Tenggara Barat.

Bertujuan melakukan konsolidasi kader, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Instruktur Daerah PKPNU se NTB dibantu Instruktur Nasional, jauh-jauh hari memang sudah merencanakan kegiatan ini. Ada 5000-an kader KPNU yang tersebar di berbagai kabupaten di NTB yang telah mengikuti kegiatan PKPNU di tempatnya masing-masing.

Peserta PKPNU laki-laki sudah mulai kumpul sejak jam 06.30 Wita di Pantai Kuta Mandalika, Ahad, (5/12/2021)

Lombok Tengah menjadi kabupaten yang terbanyak menyelenggarakan PKPNU yakni 6 kali PKPNU Untuk Umum dan 2 kali PKPNU Tingkat Santri. Sementara Lombok Timur menyelenggarakan 2 kali dan Lombok Barat 1 Kali.

Konsolidasi NU Jelang Satu Abad

Sehari sebelumnya, para Kader mendapatkan materi dari Instruktur Nasional terkait kondisi kekinian NU dan Orientasi NU menuju 1 Abad pada tahun 2026 mendatang.

silatda-manhalul-maarif
Pembukaan Silatda dan Apel Akbar Kader Penggerak Nahdlatul Ulama di Ponpes Manhalul Ma’arif, Sabtu, (4/12/2021)

Ketua Tim Instruktur Pusat KH. Mun’im, DZ dalam ceramahnya menyampaikan, Perjalanan 10 tahun Program Pelatihan Kader telah melahirkan semangat baru bagi jutaan kader Nahdlatul Ulama termasuk di NTB. Sehingga Konsolidasi ini menjadi penting sekali untuk menyongsong NU abad kedua.

“Saat ini kita mempersiapkan kader NU Milenium, Kader NU abad kedua. Jika sekarang kebanggaan orang NU hanya Sholawatan, Ziaroh atau paling banter Umroh maka kader Milenium nanti harus memiliki kebanggan yang canggih-canggih, misalnya ketua Tandfidziyah Lombok Tengah yang tak tanggung-tanggung bikin sirkuit,” Tandasnya.

Begitupun PKPNU di pusat ujar KH. Mun’im, lompatan-lompatan Gerakan terus dilakukan, seperti baru-baru ini membeli Pesawat N219 buatan PT. Dirgantara Indonesia senilai 800 Miliar.

“Selama ini kita kan hanya bisa beli sepeda motor, bus atau paling banter ambulance, Nah sekarang kita sudah bisa beli pesawat terbang.” Tandas Kiai yang berjuluk “Bengkel NU” ini.

Ditambahkannya, sebuah penelitian terbaru menemukan fakta bahwa Warga NU di Kawasan pedesaan mengalami peningkatan sementara kawasan perkotaan justru menunjukkan penurunan yang siginifikan.

“Dikatakan, NU di kota tinggal 30 Persen, bahkan lebih ngeri lagi, mereka memprediksi NU akan hilang. Alasannya, kedepan di Indonesia dimasa depan tidak akan menyisakan desa dan semuanya menjadi kota. Contolah Kuta Mandalika, dulunya desa, hutan belantara, tapi sekarang justru menjadi kota Internasional bahkan megapolitan.” Jelasnya.

Untuk itu menghadapi masyarakat kosmopolitan NU harus benar-benar mempersiapkan dirinya berikut perangkat-perangkat gerakannya.

Ratusan Peserta Dari Luar Daerah

Selain 1000-an kader yang telah lebih dulu di Masjid Nurul Bilad, para peserta Silatda dan Apel Akbar KPNU lainnya mulai berdatangan ke Venue utama sekitar jam 06.30 Wita. Peserta rupanya tak hanya terdiri dari kader yang berasal dari NTB tertapi terdapat 100 kader yang dari propinsi lain. Seperti Jambi, Lampung, Sulawesi Selatan, Sidoarjo, Bali, Surabaya dan DKI Jakarta. Mereka mengaku ikut Silatda ini karena turut berbahagia dengan perkembangan NU di Lombok.

Ribuan peserta tersebut langsung berderet rapi memenuhi sepanjang bibir pantai Mandalika.

Pada pukul 07.00, peserta yang datang semakin membludak hingga meluap ke jalan-jalan. KH. Mun’im, DZ, KH. Adnan dan 50 kiai lainnya memulai acara. Sekitar sejam para peserta diajak berdzikir, bertawasul, berdo’a dan menerima Ijazah berbagai macam Hizib, seperti Hidzib Al Barqi, Hidzib Nashor dan Hidzib Wali Kutub.

Selain mendapatkan ijazah berbagai macam Hidzib, para peserta juga mendapatkan Ijazah Mars PKPNU yang diciptakan oleh salah seorang santri Almagfurlah TGH. Soleh Chambali bengkel, TGH Husnu Ma’ab Ali.

Pukul 08.00 dilangsungkan Apel Akbar secara seremonial yang dipimpin oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Lombok Tengah yang juga Bupati Lombok Tengah HL. Pathul Bahri dilanjutkan sambutan-sambutan. Acara Silatda dan Apel Akbar Kader KPNU ini ditutup do’a oleh Mustasyar PBNU TGH. L. Turmudzi Badaruddin. []

Selengkapnya

One Comment

  1. Ping-balik: 1crispin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button