Lebih Dekat Dengan Sosok Aksar Anshori Faishal
Pembawaannya yang santun, hidupnya yang sederhana dan idenya yang selalu bernas, membuat Mantan Ketua KPUD Provinsi NTB ini menjadi sosok Inspiratif ditengah gersangnya intelektualisme-politisi di Nusa Tenggara Barat
Sosok H.L. Aksar Anshari Faishal atau yang kerap disapa Aksar (46) mulai jadi buah bibir di kalangan anak muda NTB sebab kiprahnya belakangan ini yang santer disebut sebagai calon Pemimpin muda Lombok Tengah.
Berpengalaman menjadi Ketua KPU NTB selama 2 Periode membuat laki-laki yang lahir di Desa Penujak Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah pada 12 Juni 1970 ini tenar di jagad politik NTB.
Pembawaannya yang santun, hidupnya yang sederhana dan idenya yang selalu bernas membuatnya menjadi sosok muda yang cukup dikagumi dan menjadi inspirasi para aktifis muda khususnya di Kota Mataram.
Walaupun pendidikannya dari Sekolah Dasar sampai Universitas ditempuh disekolah umum. Aksar termasuk santri tulen yang ngaji informal selama 9 tahun di Pondok Pesantren Sullamul Maad Penujak.
Bahkan ditengah kesibukannya kuliah di Fakultas Pertanian UNRAM ia juga nyantri di Ponpes Attamimi Brangsak Praya dibawah asuhan langsung Rois Syuriyah PWNU NTB TGH. L. Khairi Adnan.
Di kampus, Aksar dikenal sangat aktif berorganisasi. Tercatat ia merupakan salah seorang pendiri Himpunan Mahasiswa Peneliti dan Pengkaji Kemasyarakatan (HMP2K) Universitas Mataram. Organisasi ini adalah laboratorium lahirnya para aktifis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Mataram. Sementara di ekstra kampus, Aksar juga aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mataram dan pernah menjabat Ketua Umum pada 1993- 1994.
Paska mahasiswa, Aksar lekat dengan predikat Pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Berbagai aktifitas penelitian dan pengembangan masyarakat digelutinya dengan mendirikan dan terlibat dalam berbagai kegiatan LSM. Pernah menjadi Field Officer untuk Program Village Maternal and Child Health (VMCH) CARE International selama hampir 3 tahun (1994 – 1996). Pernah menjabat pendamping Impres Desa Tertinggal (IDT) dari tahun 1996 sampai tahun 1999.
Tak hanya itu, selama tiga tahun ia dipercaya Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mengelola United Nations Population Fund (UNFPA) yang bekerjasama dengan Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama ( LKKNU) NTB dan BKKBN NTB.
Atas berbagai karir akademik dan organisasinya ini, Direktur UNFPA merekomendasikan Aksar untuk mendapatkan beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana (S2) di Universitas Indonesia Jakarta.
Sepulang dari Jakarta, selama lebih 10 tahun, bersama teman-teman aktifisnya, merintis LSM bernama Pusat Studi Pembangunan NTB (PSP NTB) (1998 – 2008). Di tempat ini ia mengelola berbagai program mulai dari spesialisasi mengatasi pertanian Lahan Kering, pertanian Berkelanjutan, hingga resolusi Konflik Sumberdaya Alam.
Diluar aktifismenya di LSM ini, Aksar juga sangat aktif berorganisasi di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan menjadi pengurus tahun 1997-2000 serta menjabat Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor NTB selama dua periode 2001- 2005 dan 2006-2010.
Karir politik Aksar mulai menanjak setelah ia menduduki posisi Ketua KPUD Propinsi NTB selama dua Periode berturut-turut, mulai periode (2008-2013) kemudian berlanjut periode (2014-2019).
Bekal berorganisasinya yang kaya pengalaman ini membuat KPU Provinsi NTB dibawah kemudinya menjadi Lembaga pemilu yang cukup berprestasi.
Dalam masa kepempinan Aksar, KPUD NTB berhasil mengukir beragam prestasi dan penghargaan Nasional. Sebut saja yang prestisius, KPUD NTB berhasil meraih peringkat satu untuk Perencanaan Keuangan KPU Se Indonesia, Peringkat satu sebagai Penyelenggara Pemilu Berintegritas dan peringkat dua sebagai lembaga dengan laporan Keuangan Lembaga Vertikal (POLRI, BPK, KPU Bawaslu, Kejaksaan dan Kantor Pajak). Luar biasanya, prestasi itu dipertahankan KPUD NTB selama 5 tahun berturut-turut.
Tak hanya itu, KPUD NTB juga selama tiga tahun berturut-turut meraih peringkat satu sebagai lembaga dengan keterbukaan informasi terbaik dari Komisi Informasi NTB.
Atas prestasi-prestasinya ini, Aksar menjadi salah seorang yang diundang dalam Asian Electoral Stakeholder Forum yaitu forum penyelenggara pemilu dan stakeholders Pemilu se Asia pada Agustus 2016 di Bali.
Paska berkarir di KPUD NTB, kini Aksar dipercaya sebagai Sekretaris PWNU NTB 2019-2024, Sekretaris Komisi di Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB 2017-2022 dan Dewan Penasehat Forum Kerukuan Ummat Beragama (FKUB) NTB 2017-2022.
Dengan modal organisasi dan politik yang sangat luas ini, Aksar digadang-gadang menjadi salah seorang calon potensial yang akan memenangkan kontestasi pada Pemilu Bupati 2020 Lombok Tengah mendatang. []