Lestarikan Budaya Lokal Melalui Dunia Perfilman.
MATARAM – QOLAMA.COM | Untuk mengangkat dan melestarikan budaya lokal di Indonesia termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat bisa mendunia, salah satunya bisa dilakukan melalui pembuatan film – film pendek.
Indonesia dengan luas wilyah dan keragaman suku dan bahasa memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa, film pendek menjadi salah satu media efektif melakukan promosi” kata kata SVP Marketing Viu Shorts, Myra Suraryo diacara workshop di Kota Mataram, Rabu 15 Januari 2020.
Viu Shorts yang merupakan layanan streaming hiburan yang dioperasikan oleh PCCW Media Grup tersebar di 16 negara, seperti Hongkong, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Afrika Selatan dan sejumlah negara di Timur Tengah siap memfasilitasi melakukan promosi secara gratis ke selutuh penjuru dunia secara online.
Untuk Kota Mataram, NTB sendiri Viu Shorts hadir untuk mengembangkan talenta-talenta muda perfilman, dimana nantinya selama sekitar dua sampai tiga minggu, mereka akan diajak membuat beberapa film pendek muatan lokal.
“Selanjutnya, film pendek tersebut akan diputarkan di 16 negara yang sudah memiliki layanan Viu Shorts” katanya.
Melalui film-film pendek yang diproduksi, kita ingin mempromosikan segala potensi di daerah ke dunia internasional. Utamanya 16 negara tersebut. Tak hanya itu, film yang terbaik akan diikutkan pada sejumlah lomba perfilman seperti Asian Academy Creative Awards.
Sebelumnya pada ajang Asian Academy Creative Awards 2019, kata Myra, film pendek hasil karya peserta workshop musim pertama yakni Viu Shorts Maumere terpilih menjadi ‘Best of short form content’.
Pada musim kedua tahun ini, kami mencari talenta-talenta muda perfilman di 20 kota/kabupaten di Indonesia. Selain Kota Mataram, Viu Shorts juga hadir di Magelang, Kulonprogo, Klungkung, Atambua, Majalengka, Kendal, Salatiga, Cilacap, Batu, Natuna, Ambon, Palu, Rote dan lainnya.
Program yang dilaksanakan merupakan kerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF). Selain itu juga 20 Kabupaten/Kota tempat workshop dilakukan, kemudian Yayasan Tumbuh Sinema Rakyat, MAV Production, Institute Kesenian Jakarta (IKJ), Badan Perfilman Indonesia dan lainnya.
“Mataram kami pilih, karena banyak talenta-talenta muda perfilman disini. Di sisi lain juga ada beberapa sineas yang hasil karyanya diakui dunia internasional, keindahan alam dan kekayaan cerita-cerita rakyatnya juga jadi bahan pertimbangN,” ucapnya.