HeadlineHukum dan Kriminal

Loteng Peringkat Keempat Nasional Tingkat Rawan Pilkada.

MATARAM – QOLAMA.COM – Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak secara nasional, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melaunching indeks kerawanan Pemilu di seluruh kabupaten kota, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Dari seluruh kabupaten kota, Kabupaten Lombok Tengah termasuk daerah yang paling rawan dibandingkan kabupaten kota NTB lain yang akan menggelar Pilkada, bahkan secara nasional menempati urutan keempat, dengan nilai indeks kerawanan 74,66” kata Ketua Bawaslu NTB, Khuwailid di acara sosialisasi bersama unsur masyarakat pengawasan Pemilu di Fave Hotel Mataram, 13 Februari 2020.

Kabupaten Bima menempati urutan kedua, disusul kabupaten lain. Meski demikian, apa yang disampaikan bukan berarti apa yang disampaikan akan terjadi, tapi sebagai warning, sehingga lebih siap dalam melakukan langkah antisipatif.

Mengingat salah satu tugas Bawaslu adalah melakukan pemetaan dan pencegahan potensi kerawanan, agar kita lebih siap, menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

“Terbukti melalui cara semacam ini, daerah yang tadinya dipetakan rawan konflik jelang Pemilu maupun Pilkada, justru pada pelaksanaannya malah lebih aman dan bebas konflik” kata Khuwailid.

Kabupaten Bima misalkan, pada Pilkada 2015, dipetakan rawan, tapi dalam kenyataan, setelah Pilkada dilangsungkan, Bima menjadi salah satu kabupaten tanpa ceos. Demikian juga dengan Kabupaten Lombok Timur, pada Pileg 2019, dipetakan nomor satu paling rawan, dalam kenyataannya Bawaslu NTB bisa melakukan antisipasi.

Dikatakan, khusus untuk Lombok Tengah dalam menetapkan sebagai daerah keempat secara nasional paling rawan
Bawaslu menggunakan dimensi sosial politik, dimana Loteng paling tertinggi diantara kabupaten kota lain, dengan angka 74,66 menyusul Sumbawa, Dompu, Bima kota Mataram.

Dari sisi netralitas ASN dalam proses penyelenggaraan Pemilu, dimensi penyelenggaraan pemilu yg bebas dan adil, Loteng tetap paling tinggi, yaitu 68,92.

Untuk dimenai kontestasi, Loteng tetap paling tinggi, dengan nilai 86, dimensi partisipasi politik. Akumulasi inilah yang menempatkan Loteng paling tinggi indeks kerawanan pemilu

Menjadi poin, indeks kerawanan pemilu mau dijadikan apa?, teritorial wilayah melakukan pencegahan, apa makna angka tersebut, Bawaslu melakukan inovasi dengan membuat kampung pengawasan, memberikan pemahaman bagaimana kedaulatan rakyat bisa terjamin dengan baik.

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button