Setelah berja-jam tak menemukan jalan keluar dari hutan belantara yang lebat di Desa Nyelekit, Abu Macel, Abu Mardut dan Guru Dolle memutuskan untuk beristirahat dibawah pohon besar. Ketiganya bersandar sambil memandang langit yang sebentar lagi gelap ditinggal matahari menuju peraduannya. Dalam asyiknya, tanpa sadar Abu Bongoh menyenggol teko ajaib tua dan keluarlah asap tebal membubung diiringi suara tawa menggelegar.
”Ha….. ha…. ha….. akulah Jin yang terselamtakan dari teko itu. Aku akan menghamba dan memberimu hadiah apapun yang ingin kau minta. Tapi ingat ini berlaku selama tujuh hari saja. ” katanya dengan suara memenuhi hutan belantara
”Saya suka wanita.” kata Abu Mardut dengan senyum kegirangan, dan tak lama sejumlah wanita cantik sudah membimbingnya memasuki Gua Pertama yang terletak di samping pohon.
”Saya sih suka alkohol.” Kata Abu Bongoh, dan tak lama kemudian sejumlah Teko berisi minuman sudah menantinya di Gua Kedua.
”Kalau saya hanya meminta Rokok saja.” Kata Abu Macel, untuk kemudian setumpuk rokok dari tembakau berkualitas mengisi Gua Ketiga.
Sepekan kemudian, datanglah Jin itu mengontrol ketiga Pemuda Desa Nyelekit ini. Ketika Gua pertama dibuka ternyata Abu Mardut lunglai tertidur tak bertenaga.
Kemudian Jin menengok Gua kedua, dan terlihat Abu Bongoh terkulai lemah tak berdaya.
”Hmmm…. ternyata hubungan intim dan alkohol tak menyehatkan mereka.” Gumam Jin sambil tersenyum.
Namun saat menengok Gua ketiga. Abu Macel terlihat segar bugar, Ia malah kacak pinggang marah-marah dan langsung menampar pipi Jin itu sambil berkata, ”Mana koreknyaaaaa…….”
Kesimpulan dari cerita diatas adalah, Rokok itu tak berbahaya sepanjang tak ada korek.
#BEJORAK
Kolom ini diasuh Oleh Fairuz Zabadi | Kolomnis dan pegiat medsos yang biasa disapa Abu Macel.
Anda juga boleh menyumbangkan cerita dengan mengomentari postingan dibawah ini. Ndak lupak klik Bintang!