MATARAM, QOLAMA.COM | Memperingati Hari Lahirnya KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur), Gusdurian Lombok mengadakan kongkow dengan tema #RinduGusdur pada Sabtu, (7/9) malam, di Kantor PWNU NTB Jalan Pendidikan No 6 Mataram.
Tampak hadir para Gusdurian Lombok antara lain, Ketua PWNU NTB Prof. Dr. Masnun Tahir, Ketua Ombusman NTB Adhar Hakim, Ketua PCNU Kota Mataram Fairus Zabadi, Rektor UNU NTB Baiq Mulianah, M. Pd.I, Komisioner KPU Kota Mataram, Husni Abidin dan Anggota DPRD Propinsi NTB, Akhdiansyah, S. HI
Ketua PCNU Kota Mataram Fairus Zabadi yang menjadi inisiator acara ini mengatakan, peringatan Haul Gusdur hari ini diperingati Gusdurian diseluruh dunia termasuk di Kota Mataram.
“Peringatan Haul Gusdur ini telah menjadi ritual para pecinta Gusdur untuk mengenang kehidupan dan pemikiran Gusdur termasuk kita di Lombok” Kata Fairus.
Sementara itu, Ketua PWNU NTB Prof. Dr. Masnun Tahir mengenang Gusdur sebagai seorang yang Kosmopolit.
“Beliau Seorang ulama, pemikir, filosof dan juga seorang negarawan yang unik”. Ungkapnya.
Dalam soal agama, pemikiran Gusdur termasuk revolusioner bahkan melabrak mainstream pemikiran Islam termasuk Fiqh.
Masnun mencontohkan pemikiran Gusdur soal fiqh waris. Menurut Gusdur, demi keadilan, seorang perempuan dalam kondisi tertentu harus mendapatkan pembagian waris 1:1 bukan 1:2, karena nilai keadilan dalam islam sesuatu yang Qoth’iy (Tetap) sementara pembagian 1:2 sesuatu yang dzonniy (masih interpretatif).
“Ini pemikiran fiqh yang mencengangkan menurut saya, sebab beliau berfikir diluar mainstrem dan membuat kita merenungi ayat-ayat Allah dalam Al Qur’an” Kata Masnun.
Melalui Gusdur kata Masnun, kita menerima Fiqh Nusantara yang khas. Yakni Fiqh yang menempatkan kebudayaan sebagai instrumen hukum yang penting, bukan fiqh Arab, fiqh Maroko atau fiqh Mesir.
Rencananya, Haul Gusdur ini juga akan dihadiri oleh Wakil Ketua PBNU KH. Prof Maksum Mahfoedz yang juga Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta. []