Obat Corona Made In Pandaan Ningsih Tinampi
Praktisi pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi Asal Desa Pandaan Pasuruan kembali membuat geger jagad Indonesia. Kali ini, melalui video yang di upload di channelnya, ia memperkenalkan produksi yang konon bisa mengobati penyakit corona.
“Ini obat produksi pandaan untuk menanggulangi korona, bagi seluruh rakyat Indonesia, Insya Allah ini bisa membantu,” Katanya.
Ningsih tinampi meng-klaim, obat yang produksinya tersebut juga tidak asing di dunia kedokteran.
“Ini juga tidak asing di dunia kedokteran” Katanya
Ningsih Mendoakan dengan obatnya ini semua penyakit akan bisa disembuhkan terutama penyakit korona.
“Insya Allah Pandaan lampu hijau, Pasuruan lampu hijau, No Corona” Katanya.
Obat yang diproduksinya ini dihargakan 35 ribu satu botol, diminum dengan cara satu sendok dicampur satu gelar air putih atau dicampur madu.
“Harganya 35 ribu, banti uang itu akan saya kembalikan lagi, beli obat lagi untuk masyarakat lainnya, jadi murah banget, murah meriah” katanya berpromosi.
Menanggapi video Ningsih Tinampi ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pasuruan Sujarwo yang dikutip dari detikcom enggan mengomentari perihal obat Corona buatan Ningsih.
“Ini sudah bukan ranah saya lagi. Ningsih kan sudah klaim pengobatannya non medis. Jadi bukan ranah saya,” kata Ketua IDI Kabupaten Pasuruan, Sujarwo, dikutip dari detikcom yang publish pada Rabu (15/4/2020).
Namun demikian, Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan dikutip dari SuaraJatim.id menyatakan, obat herbal virus corona Ningsih Tinampi ini ternyata sudah mendapatkan pengakuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahkan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Saya sudah cek ke tempat prakteknya (Ningsih Tinampi), obatnya cair dan terbuat dari bahan alam. BPOM nya juga ada. Saya hanya memastikan bahwa obat tersebut aman dikonsumsi masyarakat,” jelas Rofiq di media tersebut pada Jumat (17/4/2020).
Hingga berita ini ditulis, belum ada testimoni yang membuktikan obat ningsih ini bisa menyembuhkan Corona. Di video yang diunggah pada 9 2020 itu bahkan sudah dikomentari oleh lima ribuan netizen dan sebagian percaya dan sebagian lainnya mengatakan mustahil karena sampai hari ini Corona belum ada obatnya. [*]