FeaturesHeadlineIqro'Kolom

Pengalaman Tiga Orang Teman Mendapatkan Mobil Impian #Seri Pikiran [Bagian 2]

Kerja pikiran ‘menarik’ mobil yang diinginkan tentu saja tidak nampak. Dalam ilmu pikiran disebut manifestasi – proses menarik atau mewujudkan apa yang kita inginkan melalui cara berpikir yang benar. Caranya bisa membayangkan, menghayalkan atau memikirkan apa yang diinginkan untuk terjadi. Dan hanya orang yang menjalankan, yang mengalami dan memprogram pikirannya yang tahu prosesnya sejak pertama kali pikiran (keinginan) memiliki mobil itu muncul dikepalanya.

OLEH : YUSUF THANTOWI*

SETIAP orang memiliki cara dan pengalaman yang berbeda saat mendapatkan mobil yang diinginkan. Mobil kini bukan hanya sebagai alat transportasi keluarga tapi telah menjadi penanda akan pekerjaan, penghasilan dan alat ukur untuk melihat tingkat ekonomi seseorang. Wajar semua orang ingin punya mobil.

Pengalaman tiga orang teman yang saya ceritakan ini memiliki pengalaman yang mirip sebelum mendapatkan mobil yang diinginkan.

“Andai kita punya mobil seperti itu, pasti senang ya”

“Ya dek, Insya Allah nanti kita punya mobil seperti itu” jawab Ust.Suhaili ingin menyenangkan hati istrinya.

Saat itu ia, istri dan anaknya sedang berada diatas motor di jalan sekitar Lembar, Lombok Barat. Mereka dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Dasan Tapen. Istrinya tiba-tiba berkata begitu setelah melihat mobil warna putih merek Agya melintas didepannya.

Satu minggu setelah dialog diatas motor itu, Ust.Suhaili dihubungi oleh temannya yang telah lama pinjam uang kepadanya. Mereka lalu sepakat untuk bertemu. Dalam pertemuan itu, temannya yang meminjam uang itu secara tiba-tiba menyerahkan mobil warna putih merek Agya yang dimilikinya sebagai jaminan atas uang yang ia pinjam.

“Pakai sudah mobil ini. Sama BPKB-nya bawa. Nanti kalau sudah punya uang saya ambil” kata temannya yang berhutang itu.

Suhaili sendiri sebelumnya tidak tahu temannya yang dipinjami uang itu memiliki mobil.

Mobil Agya putih itu kini sudah 4 bulan dipakai oleh Ust.Suhaili. Mobil putih yang berada dibelakang kami berdiri itu mobil yang dimaksud.

Hanya butuh satu minggu, mobil yang diinginkan hadir dalam hidupnya.

“Makanya saya makin yakin dan percaya kekuatan pikiran itu bang” tambahnya.

Apa yang dialami oleh Ust.Suhaili sama istrinya itu juga pernah dialami oleh seorang teman sebelumya ia mendapatkan mobil. Istrinya pernah cerita kepada saya.

“Dulu waktu sering pulang ke Lombok Timur pakai motor, bawa anak masih kecil saya berhayal punya mobil seperti orang” katanya.

“Saya kasihan sama anaknya yang kecil, sering kana angin dijalan. Kalau hujan kami terpaksa berhenti atau berteduh dipinggir jalan sampai hujan reda baru jalan lagi. Rasanya enak kalau punya mobil. Kapan-kapan pulang ke Lotim, mau sore, malam, siang tidak masalah”tambahnya.

Tak lama setelah itu ternyata, do’a dan hanyalannya itu dikabulkan oleh Tuhan. Suaminya mendapatkan pekerjaan yang gajinya jauh lebih besar dari yang ia peroleh sebelumnya. Beli mobilpun tak sulit baginya. Bukan hanya itu, suaminya juga mendapatkan mobil dinas dan tunjangan diluar gaji setiap bulan. Bahkan sekarang suaminya terpilih menjadi sebuah pimpinan disebuah lembaga yang dibiayai oleh negara.

Ia pun sadar, ternyata hayalan dan pikiran yang terlintas itu tidak kalah hebat dengan do’a. istri teman itu ingat apa yang ia pernah pikirkan, hayalkan dan alami setelah saya membagi cerita tentang kekuatan pikiran dihalaman Facebook ini.

Seorang teman yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) lain lagi pernah cerita. Ia dan istrinya sering datang ke Mall Eficentrum di Mataram untuk belanja pakaian atau makan-makan. Setiap mau sampai pintu masuk, sebelum memencet tombol kertas parkir, ia selalu bilang sama istrinya.

“Nanti kita masuk lewat pintu timur ya” katanya yang selalu dijawab iya dan senyum oleh istrinya yang ia gonceng pakai motor.

Pintu timur itu maksudnya, pintu masuk mobil berada disebelah timur Mall Eficentrum yang terpisah dengan parkir motor yang masuk melalui pintu sebelah barat. Kebiasaan itu ternyata selalu ia ucapkan setiap masuk Eficentrum. Itu sebagai do’a dan pengingat akan keinginan mereka memiliki mobil.

Dan dengan kuasa Tuhan, ternyata tak butuh waktu terlalu lama akhirnya mereka kini memiliki mobil.

“Sejak itu saya percaya dengan kekuatan low off attraction atau LOA itu bang” jelasnya.

Cara dan pengalaman tiga orang teman diatas dalam mendapatkan mobil yang diinginkan itu menunjukkan dahsyatnya kekuatan pikiran itu menarik atau mewujudkan apa yang kita inginkan.

Kita hanya terpaku melihat, membicarakan dan memperhatikan usaha seseorang untuk memiliki mobil secara lahiriah atau yang nampak saja. Kita tidak tahu usaha, cara atau upaya orang untuk memiliki dan menarik mobil yang diinginkan dengan menggunakan kekuatan pikiran-nya. Nah, proses ini tentu saja tidak nampak secara zahiriah (bisa dilihat oleh mata). Di samping tidak banyak orang juga mengerti dan memahami bagaimana pikiran bekerja meski semua orang punya pikiran dan otak.

Kerja pikiran ‘menarik’ mobil yang diinginkan tentu saja tidak nampak. Dalam ilmu pikiran disebut manifestasi – proses menarik atau mewujudkan apa yang kita inginkan melalui cara berpikir yang benar. Caranya bisa membayangkan, menghayalkan atau memikirkan apa yang diinginkan untuk terjadi. Dan hanya orang yang menjalankan, yang mengalami dan memprogram pikirannya yang tahu prosesnya sejak pertama kali pikiran (keinginan) memiliki mobil itu muncul dikepalanya.

Hal yang sama juga terjadi pada cita-cita, mimpi atau goal yang berhasil diraih oleh seseorang. Yang bisa kita lihat adalah usaha-usaha atau ikhtiar lahiriah yang ia lakukan setiap hari. Usaha batin, mental dan pikiran yang diprogram tidak bisa kita lihat. Bukan kah mindset yang salah terhadap sebuah goal juga akan menyebabkan kegagalan.

Seperti tidak percaya dan tidak yakin sehingga beranggapan tidak pantas mendapatkan apa yang diinginkan itu. Ini tak ubahnya leptop atau Hp yang bila program softwere-nya error, maka leptop atau Hp tidak akan berfungsi. Dengan begitu, segala sesuatu itu selalu datang dulu dari dalam baru keluar. Keinginan dulu baru semesta alam mendukung.[]

*Yusuf Thantowi adalah Penulis dan Peneliti Nahdlatul Ulama, Tinggal di Gerung Lombok Barat

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button