EkbisHeadline

Petani Tembakau Virginia Merugi, Perlu Regulasi

PRAYA, QOLAMA.COM | Pemerhati petani tembakau Agus Alwan Wijaya mengungkapkan, Harga Tembakau di Lombok Tengah dan Lombok Timur Musim ini menyebabkan Petani Tembakau Virginia Merugi.

Ditemui di Gudang Tembakau Milik PT. Sadana Lombok Timur, Selasa (30/9) kemarin, Alwan menegaskan, sebenarnya dari sisi kualitas tembakau, para petani telah memproduksi tembakau dengan kualitas yang sangat baik, bahkan bisa dikatakan selalu High Grade Class. Hanya saja, sistem tata niaga pertembakauan yang tidak diatur pemerintah menjadikan petani tak bisa berbuat banyak.

“Tata niaga tembakau ini sepertinya tidak diatur pemerintah sehingga perusahaan tembakau cenderung mempermainkan harga yang membuat petani serba salah” ungkapnya.

Perusahaan kata Alwan acapkali tidak transparan terkait quota pembelian tembakau serta jadwal penerimaan tembakau dari petani, sehingga petani sering menanam lebih awal sementara Gudang tembakau buka setelah produksi petani numpuk dilapangan.

“Karena stok barang menumpuk, akhirnya gudang sesukanya mempermainkan harga. Dengan terpaksa kami harus mau menjual dengan harga yang tidak sesuai” Tandasnya.

Karenanya pinta Alwan, pemerintah semestinya mengatur regulasi tata kelola pertembakauan ini melibatkan petani untuk memastikan kebijakan pemerintah tidak hanya menguntungkan pihak perusahaan.

“Ini sudah menjadi keluhan kami dari tahun ke tahun, pemerintah cenderung hanya berpihak pada perusahaan tapi tidak berpihak kepada rakyatnya sendiri, ini parah” Tambahnya.

Alwan mengancam, apabila pemerintah tidak segera melakukan perbaikan regulasi terkait Petani Tembakau Merugi ini maka tahun depan ia dan para petani tembakau akan mogok tanam tembakau dan beralih bertanam yang lain.[]

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button