MATARAM – QOLAMA.COM | Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Sitti Rohmi Djalilah meminta PLN segera tuntaskan menyambungkan aliran listrik ke daerah yang sampai sekarang belum menikmati listrik.
“Meminta General Manager (GM) PLN UIW NTB untuk mempercepat pembangunan akses aliran listrik di 31 Dusun yang belum menikmati penerangan listrik di NTB, khususnya Kabupaten Sumbawa” pinta Rohmi ketika menerima silaturrahmi GM PLN Mataram di Mataram, Jumat 27 November 2020.
Sesuai dengan salah satu program unggulan, NTB terang benderang, Pemprov NTB berupaya berikhtiar memberi akses listrik kepada seluruh wilayah di pelosok NTB.
Diakuinya, bahwa yang belum dialiri listrik adalah wilayah dusun, bukan desa. Karena seluruh desa-desa di NTB telah terjangkau dan teraliri listrik.
Rohmi juga mengajak PLN untuk menuntaskan dusun-dusun yang belum dialiri akses listrik tahun 2021. Kalau membangun jaringan untuk akses listrik mengalami hambatan karena medan dan kondisi alam, maka harus ada listrik alternatif seperti tenaga surya yang disediakan oleh PLN untuk masyarakat setempat.
“Jangan sampai masyarakat NTB tidak menikmati listrik,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, NTB tahun 2021 akan membangun mesin pengolahan sampah dengan sistem RDF.
“Pembangunan awal ini dilakukan di pulau Lombok, tahapan berikutnya akan dibangun di Pulau Sumbawa,”jelasnya.
Pembangunan RDF merupakan salah satu alternatif mengatasi persoalan sampah di NTB. Hasil output dari sistem RDF, merupakan pengganti batu bara sebagai bahan bakar PLTU di Jerangjang.
General Manager (GM) PLN UIW NTB Lasiran mengatakan bahwa akan mempersiapkan jaringan listrik dan sistem listrik tenaga surya untuk wilayah yang masih kesulitan masuknya jaringan listrik.
“Kami akan terus melakukan inovasi baru dalam pengembangan aliran listrik terutama di dusun-dusun yang masih belum memiliki aliran listrik,”kata Lasiran sambil menyampaikan laporan Program Command Center PLN.
Dijelaskannya, Command Center (CC) ini berupa layanan pengaduan pelanggan agar menjadi lebih cepat. Seluruh laporan pengaduan akan langsung diterima oleh operator yang akan meneruskan ke petugas gangguan di lokasi terdekat, sehingga area jangkauan lebih luas dengan memanfaatkan teknologi.
Terdapat 3 Command Center di NTB, yaitu Lombok Command Center, Sumbawa Command Center dan Bima Command Center. LCC telah diresmikan di bulan Januari 2020, sedangkan SCC dan BCC akan diresmikan pada tanggal 1 Desember 2020.
Ia menjelaskan, CC juga terhubung aplikasi, menggunakan aplikasi APKT Mobile. Setiap mobil gangguan akan dilengkapi dengan gadget yang koneksi dengan app tersebut.
“Jadi setiap pengaduan yang masuk, akan langsung terupdate di app, dan bisa segera dieksekusi oleh petugas dilapangan,” tuturnya.
Ia juga akan mendukung penuh percepatan pembangunan sistem pengolahan sampah RDF di NTB. “Ini solusi mengatasi sampah dan ramah lingkungan,”tutupnya.