Ponpes Berkontribusi Besar Ciptakan Peradaban Dunia
MATARAM – QOLAMA.COM | Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkiflimansyah mengatakan, kehadiran Pondok Pesantren (Ponpes) sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, dengan tokoh agama di dalamnya, telah berkontribusi besar bagi peradaban hidup manusia.
Sebab pesantren itu senantiasa menghadirkan banyak hal untuk menghadapi tantangan zaman ke depan. Apalagi di tengah kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat seperti saat ini.
“Sebagai lembaga pendidikan dengan tokoh sentral di dalamnya, Pesantren itu kontribusinya besar bagi terciptanya perubahan dan peradaban manusia” kata Zul ketika meresmikan pembangunan Lembaga Pendidikan Yayasan Pondok Pesantren “Zainul Hafidz” At-Taufiq, Dusun Sepi, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (18/8/2019).
Menurutnya, ada banyak keuntungan menyekolahkan anak di pesantren, selain bisa mendapatkan pendidikan keagamaan, anak juga bisa mendapatkan pendidikan umum, sebagaimana sekolah umum, sehingga ia mengajak kepada masyarakat bisa menjadi pesantren sebagai tempat mendidik anak
Apalagi menghadapi kemajuan zaman sekarang, anak tidak cukup hanya pintar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga harus dibekali dan dibentengi pemahaman keagamaan yang dan ahlakuk Karimah.
“Selain pintar secara intelektual, anak juga harus pintar secara spiritual dan sosial kemasyarakatan guna mengahadapi kemajuan zaman dan pesantren dalam tempat terbaik mendapatkan itu” katanya.
Dikatakan, di zaman kemajuan teknologi informasi sekarang, masyarakat kadang duduk berdampingan, duduk bersama, tapi jarang berkomunikasi langsung. Kemajuan teknologi saat ini lanjutnya, tidak menjadikan jabatan seseorang sebagai pembawa kebahagiaan. Justru semakin tinggi jabatan seseorang, semakin sedikit sahabat dan saudara sejatinya.
Zul pun mengajak masyarakat Sekotong untuk menulis cerita indah tentang daerahnya. Yaitu cerita yang membangkitkan semangat bagi masyarakat untuk menatap masa depan.
“Hari ini saya menjadi saksi, pendiri Ponpes ini ingin menulis cerita masa depan Sekotong dengan cerita yang menyenangkan,” katanya.