EkbisHeadline

Prihatin Masyarakat Terlilit Rentenir, Pemprov Ingin Maksimalkan Bank NTB Syariah.

Mataram – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Zulkiflimansyah mengaku prihatin atas masih banyaknya masyarakat yang terjebak rentenir untuk pinjaman modal menjalankan usaha, dengan sistim bunga pinjaman yang kerap mencekik masyarakat.

“Pemprov NTB ingin keberadaan Bank NTB Syariah bisa mengambil peran maksimal membantu memberikan pinjaman modal kepada masyarakat untuk modal usaha, mengingat masih banyak masyarakat terjebak rentenir” kata Zul di Mataram.

Ia merasa prihatin dengan persoalan rentenir yang terus melilit masyarakat, dimana sbagian masyarakat menjadikan pinjaman uang dari rentenir sebagai solusi. Padahal, yang terjadi sebenarnya adalah masalah yang tidak kunjung usai.

Harapannya, dengan memaksimalkan keberadaan Bank NTB Syari’ah, selain bisa terbebas dari cekikan para rentenir, segala usaha yang dilakukan oleh masyarakat, juga diharapkan bisa memberikan dampak baik bagi pengembangan usaha ke depan.

“Biasanya kalau dikelola oleh Bank, maka mereka tahu apakah usaha ini bisa sukses atau tidak” harapnya.

Dikatakan, Pemprov NTB sekarang ini juga sedang memikirkan dan mempelajari, bagaimana memfungsikan masjid, selain sebagai tempat ibadah juga sebagai bank yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, Farid Palletehan sebelumnya berharap,
Perubahan status Bank NTB dari konvensional menjadi syariah, diharapkan bisa membawa banyak perubahan bagi perkembangan dan kemajuan, khususnya sektor pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Menurutnya, selama ini penyaluran KUR untuk UMKM dari Bank NTB masih belum maksimal, sehingga perlu lebih diperbanyak, mengingat bagaimana pun UMKM memiliki kontribusi besar bagi perekonomian NTB.

Ia mengatakan, selama ini nasabah bank NTB kebanyakan masih didominasi kalangan ASN, belum banyak melakukan ekspansi ke luar, karena itu dengan perubahan status tersebut, harus ada terobosan, sehingga jangkau pemasaran juga bisa lebih banyak masyarakat luas maupun pelaku usaha.

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button