Selamat , Prof. TGH Masnun Tahir, M.Ag Dinobatkan Sebagai Santri Inspiratif Bidang Pendidikan
MATARAM, QOLAMA.COM | Lembaga Islam Nusantara Center (INC) bekerjasama dengan sejumlah lembaga menobatkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Prof. TGH Masnun Tahir, M.Ag sebagai Santri Inspiratif Bidang Pendidikan.
Direktur NIC Dr. Moch. Aly Taufiq MA dalam surat undangan penganugerahannya menyampaikan, Prof Masnun terpilih setelah dilakukan Vote Publik melalui Online dan penilaian obyektif dari panitia. Beberapa hal yang dinilai adalah sumbangsih prestasi dalam bentuk gagasan inovatif sekaligus karya dan kerja nyata nominator ditengah masyarakat.
Dengan dinobatkannya sebagai Santri Inspiratif Bidang Pendidikan, maka Prof. TGH Masnun Tahir, M.Ag mengalahkan lima kandidat peraih penghargaan lainnya yakni Prof. Dr. Imam Taufiq M.Ag (UIN Walisongo Semarang), Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA (UIN Antasari Banjarmasin), Prof.Dr. Hj. Amani Lubis, MA (UIN Syarif Hidayatullah – Jakarta) dan Prof. Dr. KH. Mahmud, M.Si (UIN Sunan Gunung Djati-Bandung).
Profil Singkat Prof. TGH Masnun Tahir, M.Ag
Prof Masnun Tahir adalah salah satu pegiat muda di kalangan Nahdlatul Ulama NTB (Nusa Tenggara Barat) dan menghubungkan jaringan anak anak muda di NTB dengan para tuan guru.
Pendidikannya dimulai di SDN Lendang Terong (1982-1987); MTs di Ponpes “Uswatun Hasanah” Lombok Tengah (1987-1990); dan MANPK Mataram NTB (1990-1993). Setelah itu, Masnun melanjutkan pendidikannya di IAIN Sunan Kalijaga (1994-1999), dan kemudian melanjutkan S2 dan S3 di kampus yang sama.
Pada saat di Yogyakarta, Masnun Tahir, nyantri Kalong di PP Minhajul Muslim Yogyakarta, PP Al-Munawwir Krapyak, dan belajar di Masjid UIN bersama KH. Machasin, KH. Abdul Malik Madaniy, KH. Ma’mun Murai, dan KH. Toha Abdurrahman, sekitar tahun 1994-2000. Setelah itu, Masnun Kursus Bahasa Inggris di Yayasan Pengembang IKIP Yogyakarta, Maret-Mei 1999 di UNY (dulu IKIP) Yogyakarta.
Setelah lulus sarjana, Masnun kembali ke NTB dan bergiat di tengah-tengah masyarakat. Di PP Uswatun Hasanah, dia dipercaya sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Pondok Pesantren Uswatun Hasanah (IKAPPUH) Batukliang, Lombok Tengah, NTB, 2000-sekarang, lalu masuk jajaran Ansor sebagai Wakil Ketua PW-GP Ansor NTB (2004-2006). Dia juga menjadi MABINCAB PMII Cab. Mataram (2004-Sekarang); Wakil Syuriah PWNU NTB (2012-2017); dan menjadi Direktur Madrasah Development Center Provinsi NTB (2016-2021); menjadi Ketua Divisi Pengkaderan MUI NTB, 2015-2020; dan menjadi Ketua PWNU NTB (2019).
Selain aktivitasnya di masyarakat, dia juga menjadi Dosen Tetap IAIN Mataram sejak 2003, lalu Dosen Luar Biasa STIT Nurul Hakim NTB (2005-Sekarang); dan Dosen Luar Biasa UIN Sunan Kalijaga Yogykarta (2005-2008); dan menjadi Plt Direktur Pascasarjana IAIN Mataram (2015). Jabatanjabatan lain juga pernah disandang, baik di masyarakat atau di dunia pendidikan.
Selain itu, Masnun juga rajin menulis dan aktif dalam pertemuan-pertemuan anak muda NU dalam membicarakan Khittah NU. Di antara beberapa tulisannya, selain tersebar di banyak jurnal, juga ada yang jadi buku dan disertasi: Hukum Islam dan Dinamika Sosial, Studi Pemikiran Hukum Islam Para Tuan Guru di Pulau Lombok NTB (disertasi, 2011), Politik Hukum Islam di Indonesia: Konsepsi, Kontekstualisasi dan Implementasi (Penerbit Pustaka Lombok, 2017); dan banyak tulisan lainnya.
Di NTB, Masnun bersama anak-anak muda di wilayah ini, meneruskan tradisi dari para tuan guru yang tetap berkhidmah di kalangan Nahdlatul Ulama, meskipun di wilayah ini NW memperoleh cukup banyak pengikut. Di bagian lain, di wilayah ini, selain ada figur Masnun Tahir, anak-anak muda NU sebagian diorganisir oleh lembaga bernama LenSa, dibawah koordinasi Akhdiansyah, Yusuf Thantawi dan beberapa yang lain.
Kiprahnya di lingkungan NU, sampai menjadikannya dipilih sebagai ketua PWNU NTB. Pengangkatan Masnun sebagai Ketua PWNU NTB, untuk masa bakti 2019-2024, menunjukkan ketokohannya diterima di kalangan tuan guru dan anak-anak muda. Masnun dilantik pada Sabtu, 30/3/2019 di Asrama Haji NTB. Di jajaran Syuriyah, Komite Ahli Halwa juga memilih Tuan Guru Haji Turmudzi Badaruddin sebagai Rais Syuriyah, seorang tuan guru yang sepuh dan ahli tarekat. Kepengurusan ini, merupakan hasil Konferwil NU NTB di PP. Qomarttgul Huda, Bagu, NTB, untuk memilih pimpinan wilayah NU NTB.
Masnun menikah dengan putri Jawa dari Blora, bernama Suzianna Elly Triantini dan dikaruniai beberapa anak. Istrinya kemudian juga aktif di Muslimat NU NTB. []