HeadlineLiputan KhususLombok TengahPilkada 2020Politik

Tidak Penuhi Hak-Hak Disabilitas, KPUD Loteng Terancam Dilaporkan Hingga Pusat

PRAYA, QOLAMA.COM | Hingga dua minggu lagi pencoblosan, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Lombok Tengah masih juga belum melaksanakan kewajibannya melakukan sosialisasi kepada seluruh segmen pemilih di Kabupaten Lombok Tengah.

Salah satu segmen yang hingga hari ini belum mendapatkan sosialisasi adalah para penyandang disabilitas yang jumlahnya tak kurang dari 200 orang se Lombok Tengah.

Ketua Himpunan Wanita Penyandang Disabilitas Indonesia (HWDI) Propinsi NTB Sri Sukarni menilai, KPUD Kabupaten Lombok Tengah sebagai lembaga penyelenggara pemilu paling buruk khususnya dalam melayani para penyandang disabilitas.

Dikatakannya, alih-alih membentuk Satgas atau tim khusus untuk disabilitas seperti yang dilakukan KPUD-KPUD di daerah lain, KPUD Lombok Tengah seperti tak memperdulikan lagi hak-hak disabilitas diseluruh tahapan Pilkada.

disabilitas-ntb

“KPUD Lombok Tengah ini menurut kami sangat tidak kooperatif dan tidak responsif dalam memenuhi hak-hak konstitusional para penyandang disabilitas. Sampai dua minggu lagi kita mau pencoblosan, mereka belum juga sosialisasi untuk kami” Kata Sri saat kepada Qolama, Sabtu (28/11/2020) di Mataram.

Padahal kata Sri, abai-nya KPUD Loteng dalam melakukan sosialisasi ke penyandang disabilitas ini terlah berakibat fatal pada tidak terpenuhinya hak-hak penyandang disabilitas di Lombok Tengah, mulai dari tidak mendapatkan informasi yang konprehensif tentang pilkada bahkan tidak mendapatkan haknya untuk memilih, dipilih bahkan menjadi penyelengara pemilu.

“Ini jelas-jelas melanggar Pasal 5 Undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu yang menegaskan, penyandang disabilitas yang memenuhi syarat mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemilih, sebagai calon anggota DPR, sebagai calon anggota DPD, sebagai calon presiden/wakil presiden, sebagai calon anggota DPRD, dan sebagai penyelenggara pemilu.” Jelasnya.

Tak hanya itu tambah Sri, KPUD Loteng juga melanggar Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 pasal 5 huruf (h) tentang hak-hak penyandang disabilitas dalam berpolitik.

“Karena itu, kami di Komunitas telah berencana membuat laporan terkait hal ini baik ke Bawaslu, Gakumdu dan pihak-pihak lainnya. Bahkan kami akan teruskan ke Bawaslu, KPU dan Gakumdu Pusat ” Tegas Sri.

Baca Juga :

Badan Ad Hoc Disabilitas KPUD Loteng Dipertanyakan

Dari Tahun 2010, Disabilitas Selalu Ditinggal Di Pilkada Loteng

Parah Nian! Pilkada Loteng Belum Ramah Disabilitas.

Sementara itu, Devisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPUD Lombok Tengah Ahmad Fuad Fahrudin ketika dikonfirmasi mengatakan kepada qolama.com, sosialisasi ke penyandang disabilitas ini memang belum dilaksanakan, tetapi pihaknya telah mengkomunikasikannya kepada Selamet Riyadi, salah seorang penyandang disabilitas yang juga sebagai PPS di Kecamatan Kopang.

“Kita sudah kontak Selamet Riadi, dia itu PPS kita juga, nanti kita akan lakukan di akhir-akhir” Tandasnya.

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button