UNU NTB Diminta Terus Genjot Daya Saing
Mataram, Qolama| Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan Dr. KH. A. Hanief Saha Ghafur, M.Ag menyoroti mutu perguruan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama harus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Hal tersebut disampaikan KH Hanief Saha Ghofur dalam Dies Natalis UNU NTB yang diselenggarakan di kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, jalan Pendidikan No.6 Mataram, Kamis (28/12) siang tadi.
Menurutnya, perkembangan UNU NTB selama kurun waktu yang relatif singkat sudah mampu melampaui ekspektasi PBNU baik dari segi jumlah Mahasiswanya maupun dari prestasi yang berhasil diraih dosen dan mahasiswanya.
Untuk itu, ia mengharapkan agar UNU NTB terus istiqomah dalam penguatan manajemen dan mutu.
“Hal ini harus menjadi perhatian seluruh civitas akademik agar mutunya terus ditingkatkan baik dikalangan pengelola, tenaga dosen dan juga mahasiswa” Ungkapnya.
Karakter bermutu tambahnya, diri tidak sekedar baik, tetapi dapat dengan nyata menghasilkan pribadi-pribadi yang unggul secara keilmuan dan juga akhlakul karimah
“Sertifikasi sesungguhnya adalah akhlak yang mulia, itulah yang ditekankan PBNU karena UNU ini adalah institusi akademis sekaligus berkarakter islamis” Tandasnya.
Karena UNU NTB bersifat akademis dan islamis, maka petunjuk dan tuntunan yang paling baik terkait mutu adalah Alqur’an dan Hadist Nabi.
Karenanya, Al Qur’an dan Hadist harus menjadi sumber inspirasi dan lautan ide yang harus terus dikaji dan, menjadi referensi akademik yang selaras dengan perintah Allah SWT.
“Maka saya menghimbau, seluruh civitas akademika harus berkompetisi terus dalam menyiapkan mutu pendidikan yang betul-betul sesuai dengan tantangan zaman, dia berdaya saing, melakukan akselerasi dengan teknologi dan perkembangan dunia digital yang sedang berkembang.
“Olahraga dan kompetisi-kompetisi lainnya dimenangkan dengan cara berkompetisi. Maka kita harus memiliki sikap fastabiqul khairat berlomba-lomba dalam memacu daya saing” jelasnya.
Maka dengan pilihan ini, UNU NTB harus menjadi kampus yang membimbing mahasiswanya tidak hanya kemampuan ilmu pengetahuan melainkan juga ilmu tentang sikap dan perilaku yang mulia.
“Kesuksesan seseorang hanya 20% yang dilatarbelakangi ilmu pengetahuan selebihnya adalah faktor kepribadian dan berkarakter.
Sehingga samasekali tak ada bedanya apakah seseorang lulus di kampus swasta atau negeri, pesantren ataupun non pesantren, semuanya sama saja, penentu akhirnya adalah akhlak.
“Apapun kampusnya, mau negeri ataupun swasta, lulusan pesantren ataupun tidak, yang disebut Sukses itu adalah sukses menghasilkan karakter yang mulia” Pungkasnya.