Abu mardud adalah seorang pemburu binatang. Suatu hari ia berburu di tengah rimba raya. Setelah mempersiapkan segala keperluan beranjak dia ketengah hutan. Pelan dan pasti dia merunduk dari pohon ke pohon. Dari jauh dia liat seekor induk gajah dan anaknya. Dibidiknya gajah tersebut. Dor. Ternyata anak gajah yang tersungkur.
Melihat kejadian tersebut induk gajah mengamuk sejadi-jadinya. Pohon ditabrak dan tumbang, pokoknya semua pohon menjadi porak poranda. Melihat Abu Mardud dengan senapannya induk gajah tambah marah. Dikejarnya Abu Mardud. Uber sana-uber sini.
Akhirnya Abu Mardud terdesak ditepi jurang. Dengan keringat becucuran ia memperhatikan gerakan induk gajah. Sementara sang induk gajah dengan mata merah meyala marah.
Tak kehabisan akal Abu Mardud melucuti baju dan celana helai demi helai hingga tak selembar benagpun melekat ditubuhnya alias telanjang bulat. Kemudian Abu Mardud ambil posisi kayang menghadap induk gajah.
Tiba-tiba induk gajah reda dari amarahnya, bahkan mendekati Abu Mardud sambil membelai tubuh Abu Mardud dengan belalainya. Rupanya dengan telanjang bulat dan berposisi kayang Abu Mardud disangka anak gajah dengan belalai kecilnya.
Kolom ini diasuh Oleh Fairuz Zabadi | Kolomnis dan pegiat medsos yang biasa disapa Abu Macel.
