Ads
FeaturesHeadlineMataram

PW GP Ansor NTB Hadiri Orientasi Moderasi Beragama untuk Tokoh Muda Lintas Agama di Mataram

PPimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Nusa Tenggara Barat turut berpartisipasi dalam kegiatan Orientasi Moderasi Beragama untuk Tokoh Muda Lintas Agama yang diselenggarakan di Same Hotel, Mataram, pada tanggal 10-13 Desember 2024. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemenag Propinsi NTB ini dihadiri oleh 60 tokoh muda lintas agama se-NTB.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB H. Zamroni Azis dalam sambutannya mengatakan, salah satu tujuan orientasi ini adalah memperkuat nilai-nilai moderasi dalam beragama serta mempererat kerukunan antar umat beragama di NTB khususnya bagi tokoh-tokoh muda.

NTB menurutnya adalah miniatur keberagaman di Indonesia, karena di Propinsi ini semua entitas keagamaan bahkan juga suku dan budaya nyaris semuanya ada di daerah ini dan hidup secara damai dan harmonis.

“Peran tokoh muda dalam menjaga keragaman dan kedamaian yang sudah terjadi selama ini menjadi tanggung Jawa bersama” tegasnya.

Ditempat berbeda, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor NTB DR. Irfan Suriadiata, mengatakan, GP Ansor sebagai bagian dari Gerakan Pemuda menndukung inisiatif penting ini, sejalan dengan komitmen GP ansor untuk menjaga moderasi dan toleransi antar umat beragama.

“Komitmen GP Ansor dalam moderasi beragama ini jelas dan tegas, Tegak lurus setia pada konstitusi pancasila, UUD, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.” Ungkapnya.

Dalam acara yang berlangsung selama empat hari ini, para peserta yang terdiri dari tokoh muda lintas agama mendapat pemahaman mendalam tentang pentingnya moderasi beragama sebagai landasan utama untuk menjaga kedamaian dan harmoni di tengah masyarakat yang majemuk. Berbagai sesi diskusi, ceramah, dan disampaikan oleh para narasumber untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka moderasi beragama.

Afifuddin Adnan, salah seorang fasilitator pelatihan ini menekankan bahwa moderasi beragama bukan hanya sekadar toleransi, tetapi juga mengedepankan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan mengedepankan kebaikan bersama.

“Di NTB, keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga dengan bijak. Moderasi beragama adalah jalan untuk menjaga perdamaian, menghindari konflik, dan memastikan seluruh umat beragama bisa hidup berdampingan dengan penuh keharmonisan,” ungkapnya.

Selama acara, para peserta juga diberi kesempatan untuk berdialog, membagikan pengalaman dan memberikan perspektif tentang pentingnya moderasi dalam kehidupan beragama. Tokoh muda lintas agama yang hadir dari berbagai daerah di NTB menunjukkan antusiasme mereka dalam mengikuti setiap sesi yang diselenggarakan, berharap agar nilai-nilai moderasi beragama bisa diterapkan di komunitas mereka masing-masing.

Adsvertise
Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Cek juga
Close
Back to top button