MATARAM – QOLAMA.COM | Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Nusa Tenggara Barat merilis selama bulan Februari 2021, sebanyak 297,85 ribu orang atau (7,73) persen penduduk usia kerja NTB menjadi pengangguran akibat terdampak Covid-19
“Terdapat 297,85 ribu orang atau (7,73 persen) penduduk usia kerja yang terkena dampak Covid-19” kata Kepala BPS NTB, Suntono melalui siaran persnya.
Jumlah tersebut terdiri dari pengangguran karena Covid-19 23,08 ribu, bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 10,70 ribu, sementara tidak bekerja karena Covid-19 16,61 ribu orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 247,46 ribu orang.
Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada februari tertinggi terdapat pada penduduk dengan pendidikan tamatan Universitas, yaitu sebesar 7,07 persen. Meski demikian TPT turun sebesar 0,25 persen poin menjadi 3,97 persen dibandingkan dengan Agustus 2020. Apabila dilihat menurut tingkat pendidikan.
“Untuk jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 2,75 juta orang, naik sekitar 58,14 ribu orang dibanding Agustus 2020. Sejalan dengan kondisi tersebut, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat sebesar 0,87 persen poin” katanya.
Ditambahkan, sementara penduduk yang bekerja sebanyak 2,64 juta orang, bertambah sekitar 62,49 ribu orang atau sebesar 2,43 persen dibandingkan dengan Agustus 2020. Persentase penduduk yang bekerja pada kegiatan informal meningkat sebesar 1,23 persen poin dibanding Agustus 2020.
Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar jika dibandingkan dengan Agustus 2020 adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (3,07 persen poin), penyediaan akomodasi dan makan minum (1,45 persen poin), dan jasa pendidikan (naik 1,01 persen poin).
Pada Februari 2021, terdapat 1,40 juta orang (53,22 persen) pekerja penuh atau penduduk yang bekerja dengan jam kerja minimal 35 jam per minggu.
“Sementara jumlah pekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) sebanyak 1,23 juta orang (46,78 persen), terdiri dari 406,57 ribu orang setengah penganggur dan 827,64 ribu orang pekerja paruh waktu” tutupnya.