
MATARAM – QOLAMA.COM | Untuk membantu geliat Usaha Mikro Kecil dan Menengah selama pandemi Covid-19, Bank NTB Syariah meluncurkan skema pembiayaan khusus UMKM
Direktur Bank NTB Syariah, Ir. Kukuh Raharjo menjelaskan, ada dua skema khusus yang akan digelontorkan, yang pertama adalah pemberian penundaan pokok dan kapitalisasi marjin dalam satu tahun dan angsuran mulai dibayar tahun ke dua sampai dengan akhir jangka waktu.
Kedua, penyesuaian yang semula dari 30 persen menjadi 10 persen dan itu juga bisa diambil dari pembiayaan yang ada, khususnya untuk pembiayaan kontraktor pengadaan barang dan jasa dari Pemprov ataupun Pemda
“Simulasi yang kami lakukan adalah, apabila ada UMKM yang mengajukan pembiayaan sebesar Rp. 25.000.000, maka kami sudah berhitung untuk 12 bulan kedepan, kapitalisasi marjin yang akan terbentuk adalah sebesar Rp.4500.000” katanya.
Untuk Rp. 4.500.00 juta akan dijumlahkan dengan pokok pembiayaannya sehingga pokok pembiayaannya akan berjumlah Rp.29.500.000. Rp.29.500.000 ini akan dibayarkan secara bertahap sesuai dengan pola angsurannya, misalnya dengan jangka waktu 5 tahun, berarti untuk 4 tahun kedepan angusarannya hanya sebesar Rp. 821.000.
Dijelaskan, langkah yang akan dilakukan Bank NTB Syariah jika program tersebut dilaunching Gubernur NTB, anatara lain mengharapkan adanya kerjasama dari dinas dengan bank NTB, terutama memberikan rekomendasi UMKM yang bisa atau memenuhi ketentuan atau syarat memperoleh pembiayaan yang tadi disebutkkan.
“Bank NTB Sariah akan proaktif menghubungi UMKM untuk melengkapi persyaratan kemudian dilakukan analisa sampai dengan akad dan pencairan” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tiga klaster yang menjadi sektor utama penggerak sektor ekonomi yang ada di NTB, yaitu meliputi sektor pertanian, industri dan pariwisata, dan bila dilihat dari skala usaha, maka ada tiga klaster usaha yang ada di NTB. 89,77 persen adalah mikro, 10,16 persen adalah usaha kecil, 0,25 persen adalah sektor menengah yang saat ini terdampak dengan pendemik Covid19 adalah lebih banyak usaha mikro dan usaha kecil
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah sebelumnya meminta lembaga keuangan syariah harus hadir dan mampu menjadi penyelamat IKM/UKM menghadapi badai Covid 19 saat ini. Ia juga mengajak semua pihak, terutama lembaga keuangan, OJK, Kepala BI, OPD dan stakeholder lainnya.
Mendukung semangat dan optimisme UMKM dalam menghidupkan kegiatan usahanya, dengan cara mempermudah UMKM yang ada di NTB untuk mendapatkan dana awal atau modal memulai sebuah usaha.
“Saya berharap dengan program ini, semua UMKM yang ada di NTB bisa terbantukan, dan semoga bisa menambah semangat mereka dalam memulai bisnis dan usahanya” tegasnya.