PRAYA, QOLAMA.COM | Bupati Lombok Tengah HM Suhaili, FT membantah tegas pernyataan Gubernur NTB Zulkiflimansyah tentang telah disetujuinya perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BL) ke Bandara Zainuddin Abdul Madjid (ZAM)
“Itu sangat tidak benar dan saya tetap istiqomah dan tetap tunduk kepada kehendak dan perintah masyarakat. Nama Bandara Lombok itu adalah harga mati,” ujar HM Suhaili FT dikutip dari sebuah grup whatsapp, Minggu (17/11).
Sebelumnya, Zulkiflimansyah melalui Fanpage Resminya curhat. Ia menulis,
“Ketika keputusan Pemerintah pusat untuk mengganti nama bandara, sebagai yg muda saya sowan ke Pak Bupati Lombok Tengah dan meminta pendapat beliau…
Beliau setuju dan sudah nggak ada masalah apa2. Permintaan beliau kalau berkenan katanya dieksekusi setelah Pilpres saja agar daerah kita aman dan kondusif. Saya setuju dan saya kira ada benarnya….” Tulis Zul panjang.
Menurut saksi mata pertemuan Zulkiflimansyah dan Bupati Lombok Tengah Ida Wahyuni Sahabudin, pertemuan yang kemungkinan dimaksud Gubernur dari PKS itu adalah pertemuan pada tanggal 10 Januari 2019 ketika Zul silaturahmi pertama kali ke Bupati Lombok Tengah usai perhelatan Pilkada.
Dikatakan Ida, dalam pertemuan tersebut memang, Zul sempat menyinggung soal perubahan Nama Bandara, tetapi Bupati Loteng HM Suhaili FT dengan tegas meminta agar Gubernur yang baru terpilih itu menunggu situasi Kondusif karena saat itu akan segera menjelang Pileg dan Pilpres 2019.
“Soal perubahan Nama Bandara Pak Gubernur Mengeluarkan Pertanyaan kepada pak Bupati : Bagaimana Terkait Perubahan Nama Bandara ini Bang ?? Pak Bupati menjawab : Tunggu Situasi Kondusif dlu karena Menjelang Pileg dan Pilpres tahun ini” Terang Ida yang juga ketua BPPD Lombok Tengah ini.
Ditambahkannya, HM Suhaili FT secara tegas tidak pernah mengeluarkan statement jika setuju atas Perubahan Nama Bandara tersebut.
Gubernur Zul dinilai Gagal Bangun Komunikasi Politik
Sementara itu Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahdiansyah, S.Hi menanggapi, seringnya Gubernur Zulkiflimansyah curhat di Fanpage Facebook menunjukkan sebenarnya Gubernur NTB itu sedang galau.
Dikatakannya, bahkan boleh jadi, cara Zul menghadapi masalah dengan curhat di sosmed ini menunjukkan ketidakmampuannya membangun komunikasi politik terutama dengan pimpinan Bupati dan Walikota di NTB.
“Persoalan-persoalan begini kan bisa dikomunikasikan dengan baik, jangan kayak ABG, galau sedikit update status” Cetus Akhdiansyah.
Tambah Akhdiansyah, bukan kali ini saja Gubernur Zul Curhat persoalan yang dihadapinya melalui Sosmed. Beberapa waktu lalu ia juga curhat soal kritik publik atas beasiswa ke luar negeri, bahkan curhat tentang hubungan pribadinya dengan seorang Bupati.
Terkait Perubahan Nama Bandara, Akhdiansyah menyarankan Zul bijak dalam menyikapi persoalan-persoalan yang rawan akan memantik konflik ditengah masyarakat.
“Soal ini saya kira sensitif, apa susahnya pak Zul ini komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan para pimpinan di Loteng, saya kira memang seorang pemimpin itu harus pandai mendengar supaya tidak asal bikin kebijakan” Saran politisi yang akrab disapa Guru To’i ini. [REDAKSI]
