MATARAM – QOLAMA.COM | Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat, selama bulan Februari 2021, Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan hingga 0,29 persen.
“NTP Bulan Februari 2021 sebesar 109,01 atau turun 0,29 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) menurun sebesar 0,52 persen, lebih besar dari penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) sebesar 0,23 persen” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS NTB, M. Saphoan melalui siaran persnya.
Sebagian besar NTP bernilai di atas 100 persen, kecuali untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 92,23. NTP sub sektor lainnya masing-masing tanaman pangan 111,49, hortikultura 110,63, peternakan 106,61, dan subsektor perikanan sebesar 107,83.
Pada bulan Februari 2021, terjadi deflasi di daerah perdesaan di NTB sebesar 0,34 persen. Deflasi disebabkan karena terjadinya penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) pada beberapa kelompok yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau; dan perawatan pribadi dan jasa Lain.
“Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) bulan Februari 2021 sebesar 109,17 atau turun 0,54 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2021 sebesar 109,76. Penurunan NTUP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) menurun sebesar (0,52) persen sedangkan biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,02 persen” katanya.
Sebagian besar NTUP bernilai di atas 100 kecuali untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat yaitu sebesar 91,90. NTUP sub sektor lainnya masing-masing tanaman pangan 111,89, hortikultura 110,72, peternakan 105,83 dan perikanan 109,99.