MATARAM – QOLAMA.COM | Terjadinya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada sejumlah kelompok makanan, mengakibatkan terjadinya deflasi di dua kota wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, antara lain, Kota Mataram dan Kota Bima.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik NTB, bulan Maret 2020, deflasi Gabungan Kota Mataram dan Kota Bima sebesar 0,21 persen, terjadi akibat penurunan harga sejumlah kelompok makanan” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS NTB, Lalu. Putradi di Mataram, Rabu 1 April 2020.
Deflasi sendiri merupakan suatu periode di mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi sebagai kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar.
Untuk Kota Mataram mengalami deflasi sebesar 0,30 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,09 persen. Adanya penurunan harga ditunjukkan dengan penurunan indeks pada Kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,53 persen, kelompok pakaian dan alas Kaki sebesar 0,04 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen, dan kelompok transportasi sebesar 1,27 persen. Sedangkan kenaikan indeks terjadi pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen.
“Kelompok kesehatan 0,01 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,00 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,00 persen,
pendidikan 0,00 persen, Penyediaan makanan minuman atau restoran 0,00 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa Lain 1,68 persen” katanya
Lebih lanjut Putradi menambahkan, laju inflasi Gabungan Dua Kota tahun kalender Maret 2020 sebesar 0,28 persen lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender Maret 2019 sebesar 0,04 persen.
Pada bulan Februari, IHK Kota Mataram dan Kota Bima sebesar 103,67 persen menjadi 103,45 persen bulan Maret 2020. Angka deflasi ini berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,10 persen.
One Comment