PRAYA – QOLAMA.COM | Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) bakal menarik dan membatalkan SK dukungan ke sejumlah pasangan bakal calon kepala daerah yang telah dikeluarkan pengurus sebelumnya.
Tidak terkecuali Pilkada Kabupaten Lombok Tengah. Dimana dukungan yang sebelumnya diberikan kepada pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, Pathul – Nursiah bakal ditarik dan dibatalkan kepengurusan DPC Partai Berkarya Loteng hasil Munaslub.
Terhadap Calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah di Pilkada 2020 yang diusung oleh Partai Berkarya, maka yang berhak menandatangani Surat B1KWK Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah untuk pendaftaran ke KPU adalah Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Berkarya (Beringin Karya) periode 2020-2025.
“SK yang terlanjur dikeluarkan oleh Pengurus sebelumnya dinyatakan tidak berlaku dan tidak dapat dipakai untuk pendaftaran ke KPU” kata Sekretaris Jendral DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang melalui siaran persnya, Jum’at 7 Agustus 2020.
Andi Juga memastikan DPP Partai Berkarya periode 2020-2025 bakal melakukan revisi dan evaluasi kepengurusan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota dalam rangka perbaikan kinerja menghadapi Pilkada 2020 dan Pemilu 2024.
Khusus bagi DPW Provinsi dan DPD Kabupaten dan Kota yang akan melaksanakan Pilkada 2020 dalam waktu dekat, agar sebelum pendaftaran akan dilaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil) Provinsi dan Musyawarah Daerah (Musda) Kabupaten dan Kota dalam rangka penyelarasan kebijakan DPP Partai Berkarya dari pusat ke daerah yang sejalan.
“Untuk diingat, bahwa tidak ada dualisme dalam kepemimpinan Partai Berkarya, kepengurusan baru hasil Munaslub merangkul semua pihak yang sejalan untuk memperbaiki dan membesarkan partai” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Perubahan mendasar hanya pada Ketua Umum dari Hutomo Mandala Putra ke Muchdi Purwopranjono, Sekretaris Jenderal dari Priyo Budi Santoso kembali ke Badaruddin Andi Picunang dan Ketua Dewan Pembina tetap yakni Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto).
