MATARAM – Pemerintah kabupaten dan kota diminta lebih tegas dalam menerapkan kebijakan protokol kesehata, terutama di ruang publik, demi menekan penularan Covid-19 di tengah masyarakat sesuai dengan zona masing-masing daerah, selanjutnya nanti akan dibarengi dengan Prosedur Operasi (SOP) Covid-19 di setiap bidang yang dikeluarkan Pemprov NTB.
Permintaan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Sitti Rohmi Djalilah ketika memimpin rapat evaluasi penanganan covid-19 di Mataram, Selasa 14 Juli 2020.
“Kita harus pertegas aturan tersebut dengan SOP yang jelas,” ungkap Rohmi
Lebih jauh Rohmi menjelaskan, Pemprov NTB harus bergerak cepat mensosialisasikan setiap SOP Covid-19 pada setiap bidang kepada masyarakat yang dibantu Pemda Kabupaten dan Kota. Seperti SOP untuk Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, Sekolah, hingga SOP dalam melakukan peribadatan.
SOP tersebut ditetapkan secara berbeda sesuai dengan kategori zona masing-masing daerah. Misalnya, pada daerah yang masih masuk dalam Zona Merah tidak seharusnya membuka banyak kegiatan. Ataupun jika harus membuka kegiatan harus diberangi dengan aturan yang ketat.
“Selain SOP, program maskerisasi tetap harus digencarkan serta didisiplinkan untuk seluruh masyarakat di Provinsi NTB” katanya.
Meminta agar isolasi mandiri bisa digencarkan bagi pasien covid-19 yang kondisinya tidak terlalu parah. Perawatan harus diprioritaskan bagi pasien covid-19 yang sangat membutuhkan.
Kondisi emergency harus diprioritaskan, jadi pasien covid-19 yang kondisinya masih baik bisa dibuatkan aturan untuk isolasi mandiri di rumah saja.
Dalam kesempatan yang sama, Kadis Kesehatan NTB dr. Nurhandini Eka Dewi memaparkan jumlah kasus covid-19 di NTB pertanggal 13 Juli 2020 dengan total kasus positif 1.592, pasien dalam perawatan 497, pasien yang sudah sembuh 1.013, sedangkan yang meninggal sebanyak 82 orang.
“Kota Mataram dan Lombok Barat masih menjadi Zona Merah (redzone)” katanya.
Dinas Kesehatan NTB terus berupaya untuk melakukan pencegahan serta penanganan terbaik merujuk kepada SOP yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan.
Kabar baiknya, lanjut Eka, adanya program Kampung Sehat yang diinisiasi Polda NTB bisa sangat membantu mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19 melalui kampung.
“Di Mataram semua Kampung mengikuti Lomba Kampung Sehat. Dan setiap kampung sehat harus memiliki tempat isolasi mandiri. Sedikit tidak ini bisa membantu pencegahan dan penanggulangan covid-19,” jelasnya.
Direktur RSUD Prov. NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, juga berpesan kepada masyarakat agat tidak takut ke rumah sakit jika merasa mengalami gejala covid-19. Hal tersebut dapat membantu dalam mempercepat Tim Medis untuk melakukan penanganan sehingga kemungkinan untuk sembuh bisa lebih tinggi.
“Semakin cepat ditau semakin cepat ditangani sehingga kemungkinan sembuhnya bisa lebih tinggi,” tandasnya. (TIK).