MATARAM – QOLAMA.COM | Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan survei terhadap konsumen di NTB, bulan Maret 2021. Dari hasil survei dilakukan mengindikasikan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi menurun.
“Berdasarkan hasil Survei Konsumen BI, Indeks keyakinan konsumen bulan Maret 2021 sebesar 87,58, menurun dari indeks pada bulan Februari 2021 sebesar 88,75, hal ini dipengaruhi oleh belum memulihnya daya beli masyarakat” kata Kepala BI NTB, Heru Saptaji.
Menurunnya keyakinan dan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini tercermin dari penurunan indeks Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dari 62,33 pada Februari 2021 menjadi 58,5 pada Maret 2021.
Untuk ekspektasi ekonomi menunjukkan sedikit peningkatan dari Februari 2021 sebesar 115,17 menjadi 116,67 pada Maret 2021.
Pada bulan Maret 2021, NTB mengalami inflasi sebesar 0,31persen, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,24 persen. Tekanan inflasi di NTB lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 0,08 persen.
Inflasi bulan Maret 2021 bersumber dari kelompok bahan makanan bergejolak tercatat cukup tinggi sebesar 0,84 persen akibat keterbatasan pasokan cabai rawit, bawang putih, tongkol diawetkan dan ikan layang/ikan bonggol. Secara spasial, pada bulan Maret 2021, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,34 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,19 persen.
