Trigona Lombok Lebih Baik Dari Madu Manuka Honey New Zealand
KAYANGAN KLU, QOLAMA.COM | Setelah diuji kandungannya, kualitas madu trigona Lombok ternyata jauh lebih bagus dengan kualitas madu paling terkenal didunia yakni Manuka Honey dari New Zealand.
Hal tersebut disampaikan Kemenristekprin Bidang Komunikasi dan Teknologi Badan Riset Inovasi Nasional Danang Rizki Ginanjar saat mengunjungi petani madu trigona binaan LPPM Universitas Mataram di Desa Salut, KLU pada Senin (12/10).
Hanya saja kata dia, madu trigona Lombok masih butuh dipoles lagi dengan packaging (kemasan) yang lebih menjual sehingga bisa berkompetisi dengan madu kelas dunia seperti Manuka Honey.
“Bagaimana cara mengemas supaya bisa berkompetisi dengan madu New Zealand, mulai dari kualitas madunya dan juga kualitas Packagingnya” Jelasnya.
Kunjungan Kemenristekdikti Danang Rizki yang didampingi Stafsus Kemendes PDT Bidang Mitra Luar Negeri dan Perguruan Tinggi Dodi Pranata Wijaya ini disambut sejumlah pejabat KLU antara lain, Plt Bupati Lombok Utara H Syarifudin SH MH, didampingi oleh Plt Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Ir Hermanto, Kepala Bappeda Heryanto SP, Kepala Bappeda Heryanto SP, Kepala Desa Salut Bahrudin.
Plt Bupati Lombok Utara H Sarifudin SH MH dalam kesempatan itu menyampaikan terimakasih atas kunjungan Kemristekdikti dan stafsus kemendes PDI ini. Ini menjsdi memotivasi pemerintah KLU dan masyarakat untuk terus mengembangkan Budidaya Madu Trigona hingga bisa menjadi produk unggulan desa.
“Dulu pernah kita didampingi juga oleh NGO dalam pengembangan ini. Kedepannya, desa-desa lain bisa dikembangkan pula Madu Trigona sehingga menjadi produk unggulan,” tuturnya.
Khusus untuk budidaya madu trigona desa Salut ini lanjutnya, sudah berjalan hampir dua tahun. Kelompok ini awalnya dilakukan secara swadaya sama seperti desa desa budidaya madu lainnya seperti Desa Sukadana dan Desa Mumbul Sari.
“Untuk pemasaran saat ini masih konvensional, kelompok menjualnya dengan cara biasa. Karena permintaan banyak, dan mungkin kedepan dengan produksi yang besar harus betul-betul disiapkan pasar dengan matang.” Ungkapnya.
Plt Bupati ini berharap pemerintah pusat dan provinsi dapat memberikan perhatian khusus kepada Lombok Utara terutama karena KLU akan segera berusia 12 tahun dan bisa mengejar ketertinggalan dari kabupaten lain.
Sementara itu, Stafsus Kemenristekdikti Bidang Komunikasi dan Teknologi Badan Riset Inovasi Nasional Dadang Rizki Ginanjar mengatakan, Kemendes saat ini sedang menginisiasi program desa berinovasi. Program yang baru di-launching Agustus lalu ini nantinya akan membantu para petani madu untuk terus berinovasi baik dalam meningkatkan kualitas produksi, kuantitas produksi dan pengemasan.
“Desa Salut ini desa pertama yang kami kunjungi. Kita ingin Desa Berinovasi membawa teknologi, kita ingin membawa terapan ilmiah. Bagaimana akademisi tidak hanya belajar dengan buku tapi belajar bareng dengan masyarakat di lapangan. Tripoholic, ada pemerintah, akademisi dan dunia bisnis.” Paparnya.
Karena itu kedepan akan dilakukan pembinaan swadaya masyarakat yang melibatkan multipihak di Desa Salut sehingga diharapkan Desa Salut bisa menjadi desa percontohan untuk Program Desa Berinovasi.
“Prospeknya saat ini sudah 5,9 ton per siklus, hampir 24 ton dalam setahun. Kalau kita perbanyak dengan teknologi, maka kita yakin madu di Desa Salut ini menjadi branding tropis madu ala Indonesia,” tandasnya.
Ia berjanji, dalam waktu dekat menteri akan berbicara testimoni desa-desa di Indonesia pada kancah international sehingga ia akan menyampaikan apa yang dilihat langsung terkait madu trigona Lombok ini.
“Kita berharap tahun 2021, madu trigona bukan hanya terkenal di nasional saja tetapi di kancah internasional,” harapnya.
Sementata, LPPM Mataram mewakili Ketua LPPM Unram Prof Muliartha menyampaikan harapannya Desa Salut bisa menjadi percontohan desa yang dikembangkan sebagai Desa Wisata Trigona.
“Selain madu trigona, ada pula binaan terkait kopi, gula merah, yang hampir menghasilkan 10 ton per bulan. Ada pula black garlic sudah diekspor ke luar negeri.” Paparnya. []