BPKP Kawal Transparansi Penggunaan Keuangan Daerah Selama Pandemi.
MATARAM – QOLAMA.COM | Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat memastikan akan mengawal penggunaan keuangan daerah NTB, agar berlangsung transaran.
Hal tersebut disampaikan Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Salamat Simanullang di acara
Rakor Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan Tingkat Prov NTB di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Selasa 25 Mei 2021.
“BPKP memiliki komitmen tinggi berkolaborasi menjaga akuntabilitas keuangan dan pembangunan daerah, terutama pengawasan pembangunan di wilayah Provinsi NTB” kata Simanullang
Ia menambahkan, pihaknya akan terus perkuat koordinasi di bidang pengawasan. Sehingga semua dapat berkontribusi lebih optimal dan maksimal demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Simanullang meminta kolaborasi antar pemerintah Provinsi NTB, APIP, KPK dan didukung oleh BPKP dalam memastikan dan membantu pimpinan daerah untuk menjamin proyek-proyek strategis agar berjalan sesuai koridor serta meminimalkan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Untuk itu, perlu adanya pengawalan bersama dengan aparat terkait serta diharapkan mampu jadi pengungkit demi tercapainya percepatan pembangunan ekonomi secara akuntabel. Sehingga pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Pada akhirnya, kesejahteraan masyarakat dapat kita wujudkan secara bersama. Kata kunci untuk mencapai semua itu adalah komunikasi, sinergi dan kolaborasi,” tegasnya
Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengakui komunikasi, sinergi dan kolaborasi semua pihak menjadi kunci mengawal akuntabilitas keuangan dan pembangunan daerah.
Ditengah pandemi Covid-19, kolaborasi dan sinergi Pemprov NTB BPKP dan Aparat Pengawasan Intern Pembangunan (APIP) di wilayah Provinsi NTB masih tetap terjalin dengan baik dengan mengedepankan kerja sama yang masif. Begitu juga dengan kerja sama antara APIP daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, serta BPKP dapat tetap kuat.
“Memang kami merasakan bahwa komunikasi, sinergi dan kolaborasi adalah kunci dalam mengawal pembangunan daerah. Sehingga sesulit apapun kondisi saat ini, kita tetap bisa menjalaninya dengan kebersamaan,” ungkap Rohmi
Melalui sinergi dan kolaborasi NTB juga meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 10 kali berturut-turut atas Laporan Keuangan dari tahun 2011 hingga 2020.
Apa yang diraih tersebut menunjukkan komitmen Pemprov NTB beserta jajaran OPD terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.Tentu ini tidak terlepas dari sinergi yang efektif terhadap seluruh pemangku kepentingan di NTB.
Rohmi menambahkan, masa pandemi Covid-19 saat ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB di triwulan pertama mengalami kontraksi. Meski demikian, Ummi Rohmi tetap optimis NTB akan bertahan karena banyaknya sektor lain yang bisa dikembangkan selain sektor pariwisata. Baik itu sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Begitu juga dengan ekonomi kreatif masyarakat masih tetap bergerak dengan baik, yang membuat masyarakat tetap bertahan walau di tengah pandemi.
“Kita ibaratnya sekarang, bagaimana bisa hidup dalam kondisi aman dan tetap produktif,” harapnya.
.
One Comment